( The Scarying Question has Just begun ) - Gimana cara bikin Rafa Bunda?

Suatu hari saat di mobil dalam perjalanan pulang ke rumah.


R : Bunda, dulu pas Rafa belum ada gimana cara bikin Rafa nya bunda?

Dhuaaarrrrrrrrrr.. Untuk bunda di depan jadi anaknya ga bisa lihat ekspresi bundanya. Kaget kali bah ditanya begitu.

Ini efek habis belajar di sekolah tentang penciptaan manusia pertama, Nabi Adam, oleh Allah. 

B : Eh, memangnya kenapa Rafa? 
R : ya... Rafa mau tahu aja. Kan dulu kata bunda, sebelum ada Rafa ayah dan bunda berdoa supaya diberikan anak. 
B : iya..
R : terus abis itu Rafa dibikin dulu baru ditaro di perut bunda ya?

Mmmhh... Saya sudah pernah baca sih bagaimana cara menjawab jika anak bertanya tentang hal ini. Tapi tetap saja kaget dan bingung cara jawabnya saat anak ini bertanya langsung. Tarik napas dulu..

B : Jadi gini Rafa, kalau orang yang sudah dewasa seperti ayah dan bunda harus menikah. Setelah kami menikah kami melakukan hubungan yang hanya boleh dilakukan oleh suami istri. Sambil tetap berdoa dan minta pd Allah SWT supaya bisa memiliki anak. 

Seperti biasa agak deg - degan dengan pertanyaan lanjutannya..

R : O gtu..

B : iya nak. 

R : hubungan suami istri itu apa bunda?

B : ya, hubungan yang hanya boleh dilakukan jika sudah menjadi suami atau istri. Nanti kalau sudah besar Rafa akan mengerti.

R : sekarang belum waktunya Rafa tahu ya Bunda?

B : iya.. Kan Rafa masih 4 tahun.

R : masih kecil ya bunda ?

B : iya.

Nggak lama Rafa pun tertidur di car seatnya. Fiuhhhh, satu pertanyaan yang cukup mengerikan terlewati. Dari apa yang pernah saya baca, memang begitu cara menjelaskannya pada anak. Sebagai orang tua, jangan sampai kita berbohong pada anak mengenai apa pun. Apalagi jika ia sedang bertanya, jelaskan saja dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti. Jika memang hal - hal yang ditanyakan belum bisa ia mengerti, ya bilang saja. Jangan sekali - kali kita malah memarahinya karena bertaha tentang suatu hal. Karena dengan memarahinya, kita akan mematikan minat dan rasa penasarannya. 

Lagi pula, bukankah kita yang seharusnya terus belajar untuk menjadi orang tua? Bukan malah memarahi dan menyalahkan anak. Yuk, sama - sama belajar..


Rafasya - 4 tahun

5 comments

  1. wah anaknya cerdas banget hihi.. rasa ingin tahunya besar ya

    ReplyDelete
  2. Aku belum pernah ditanya. *yaialah*
    Tapi aku juga nggak pernah nanya. Aku tau dari buku tentang proses terjadinya manusia, buku anak. Aku sih kalau udah baca buku emang diem. Adikku menjelaskan kembali apa yang dia baca ke ortu. Lalu, dia pun di-stop: cukup sampai di situ taunya, ngga usah lebih kepo lagi.

    ReplyDelete
  3. oalaaah..aku juga bakalan gagap deh kalo ditanya gitu ama anak..
    beklaah..kayaknya aku bakalan niru deh mak kata2nya..kalo ntar anak2ku nanya tentang itu..hihihihi

    ReplyDelete
  4. wah pertanyaan Rafa bikin panas dingin, untung bundanya sabar banget nih

    ReplyDelete
  5. Kebayang raut wajah Ibu Peri Mba Ayu yang sedang menjelaskan pada Rafasya, hihihi ^^

    ReplyDelete