Mengintip Titans From The Age of Ice - Gandaria City

Minggu kemarin setelah mengantar saya menghadiri suatu acara blogger, Rafasya dan ayahnya langsung menuju ke Gandaria City. Selepas makan siang mereka berdua menunggu saya yang menyusul ke Mall tersebut. Saat sedang berjalan - jalan kami melihat di Atrium Gandaria City ada lokasi yang ditutup poster bertuliskan Titans From The Age of Ice. Wah ternyata sedang ada hewan - hewan purba dari jaman es yang bisa bergerak.



Rafasya super excited dan langsung minta masuk. Setelah sedikit melihat di pintu masuk ada hewan apa saja, akhirnya saya dan ayahnya mengizinkan Rafasya untuk masuk ke dalam. Awalnya agak enggan, karena saya pikir harga tiket pendampingnya sama dengan harga si anak. Tapi ternyata tidak. 

Ya,memang untuk ukuran masuk ke suatu wahana pertunjukan tergolong cukup mahal sih. Waktu yang bisa dihabiskan di dalam adalah 1 jam. Kemarin kami masuk jam 2 siang. Namun harga yang kami bayarkan itu, sesuai dengan pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan oleh Rafasya. Eh, memangnya belajar apa saja di dalam situ?


Mengenal bermacam - macam hewan purba sambil berlatih bahasa Inggris
Pertunjukan Titans From The Age of Ice ini dikemas dalam bentuk tur. Jadi kita akan masuk secara berkelompok dengan ditemani 2 kakak yang akan menjelaskan tentang hewan - hewan yang ada. Kenapa 2? Karena yang satu akang bule yang bicara dengan bahasa Inggris sementara yang satu lagi akang lokal yang menerjemahkan omongan si akang bule. Sesekali mereka mengajak anak - anak untuk menirukan gerakan hewan yang sedang dijelaskan atau mengukur besarnya hewan tersebut dengan tangan mereka. Kelihatannya, sebagian dari anak - anak seumuran Rafasya sudah lumayan mengerti bahasa Inggris. Kalau Rafasya sendiri, masih belum jauh - jauh dari membilang angka 1-10 dan kata - kata bahasa Inggris yang mudah saja. Saya memang belum membiasakan dirinya untuk bicara dengan bahasa Inggris. Jadi tur singkat kemarin menambah latihan telinga dan otak Rafasya dalam mendengar bahasa Inggris.





Mengasah imajinasi anak dan belajar berani
Semua hewan yang ada dijelaskan satu per satu. Yang membuat semakin seru adalah semua hewan ini bisa bergerak dan bersuara. Jadi seolah - olah mereka hidup. Anak - anak jadi semangat untuk memperhatikan, mendengarkan dan mencoba menyentuhnya. Meski ada yang takut - takut karena sebelumnya dijelaskan bahwa hewan tersebut memiliki gigi yang tajam misalnya. Hihi..



Hampir semua hewan yang dijadikan seolah hidup di Titans From The Age of Ice ini sudah punah kecuali satu yaitu hewan pemakan semut ini. Sayangnya saya lupa mengambil foto nama dan penjelasan tentang dirinya. Yang pasti Rafasya kagum sekali dengan hewan ini. "Wah, makanannya semut ya Bunda? "
Si pemakan semut yang masih eksis

Melatih kesabaran dan komposisi warna
Setelah semua hewan dijelaskan, anak - anak bisa mewarnai di tempat yang sudah disediakan. Ah mewarnai mah biasa. Eits, tunggu dulu. Mewarnai yang saya maksud disini adalah mewarnai dengan media pasir warna. Anak - anak akan diberikan kertas yang sebagian sudah dikeletek (apa sih bahasa bagusnya?) untuk diwarnai terlebih dahulu. Jika sudah selesai kakak pembimbing akan membuka bagian yang lain untuk diwarnai kembali, begitu seterusnya sampai semua bagian tertutup pasir berwarna. 

Sebenarnya saya sempat ragu kalau Rafasya akan menyukai aktivitas ini. Karena Rafasya ini termasuk anak yang lebih menyukai aktivitas yang bergerak. Selama ini jika diajak untuk mewarnai dengan pensil warna atau krayon jarang banget bisa sampai selesai. Namun ternyata dengan media pasir berwarna Rafasya terlihat cukup excited. Saya sengaja membiarkan dirinya untuk bertanya sendiri ke kakak pembimbing dan memilih gambar sendiri. Setelah diberikan, Rafasya langsung sibuk memilih warna dan menaburkan pasir ke atas gambar yang ia pilih. Begitu terus sampai selesai. Wow.. Prestasi buat anak yang nggak doyan mewarnai. Mungkin media pasir yang berbeda dan juga cara mewarnainya yang 'hanya' ditaburkan membuat Rafasya benar - benar menikmatinya.


Setelah selesai mewarnai dengan pasir dan bermain salju - salju an dengan styrofoam, kami pun diingatkan untuk bergantian dengan sesi berikutnya. Di jalan keluar ada spot untuk berfoto dengan beberapa hewan dan juga ada photobooth dengan gambar ikon yang ada di film Ice Age 5. Selain spot untuk berfoto ada juga meja kaca kecil berisikan merchandise yang bisa dibeli. 


Ternyata ada lagi kejutan yang disiapkan Gandaria City untuk anak - anak. Persis di pintu keluar anak - anak diberikan puzzle dan Snack. Kemarin Rafasya mendapatkan puzzle kayu berbentuk Mammoth. Sampai di rumah langsung deh dibongkar dan dipasang. Masya Allah, hanya dengan sedikit sekali arahan dari ayahnya Rafasya bisa menyelesaikan bentuk Mammoth sendiri. Sekarang rangka Mammoth itu jadi dibawa - bawa kemana - mana plus cerita tentang beberapa hewan purba yang didapat dari penjelasan kakak pembimbing pun diulang - ulang terus. Jadi nggak salah kan kalau saya bilang harga yang kami keluarkan worthed dengan yang kami dapatkan? Mau ikutan bertemu hewan purba lagi, langsung deh ke Gandaria City, Titans From The Age of Ice ini hanya sampai 7 Agustus 2016 saja soalnya.


2 comments