Kepincut Logam Mulia



Logam mulia alias emas. Glek. Siapa hayo yang nggak ngiler dan ikutan pengen punya investasi jenis ini. Saya termasuk yang selera pengen punya banyak. Haha..

Sekarang ini harganya sangat marak dibicarakan sebagai bahan pembicaraan di tengah-tengah masyarakat. Logam mulia seperti emas adalah logam yang mempunyai harga relatif tinggi, terlebih bila mengingat harganya mengalami kenaikan yang tinggi setiap tahunnya. Hal ini menjadi bahan pertimbangan yang dilakukan sebagian orang, yakni menyimpan uang mereka kedalam bentuk logam mulia.



Ya kan daripada uangnya habis untuk kepentingan yang nggak jelas lebih baik ditabung dalam bentuk apapun termasuk si logam mulia ini. Babak deh sama sepatu baru, tas baru, gadget baru. Etapi baju baru adek boleh lah ya. Kan adek masih kecil, masih perlu bebelian ( bahasa apa lah ini).

Sebagai penentu harga emas, biasanya masyarakat menggunakan karat. Beda ya sama karat yang ada di cincin berlian. Karat ini memiliki pengaruh yang besar untuk menentukan besaran harga. Karat merupakan satuan untuk menentukan berapa kandungan emas yang berada di dalamnya. Sedangkan untuk menyatakan berat emas, kita lebih sering menggunakan gram, berikut standar dari karat emas, antara lain:

24 K dengan kadar emas 99,00 hingga 99,99%.
23 K dengan kadar emas 94,80 hingga 98,89%.
22 K dengan kadar emas 90,60 hingga 94,79%.
21 K dengan kadar emas 86,50 hingga 90,59%.
20 K dengan kadar emas 92,30 hingga 86,49%.
19 K dengan kadar emas 78,20 hingga 82,29%.
18 K dengan kadar emas 75,40 hingga 78,19%.

Emas murni 24 K, emas ini memiliki kadar kemurnian hingga 99,99% sisanya ialah campuran tembaga dan perak bila semakin rendah kadarnya ini berarti semakin banyak pula campuran tembaga dan peraknya. Oleh sebab itu emas batangan mempunyai harga jual yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan emas yang kita gunakan sebagai perhiasan karena campuran emas di perhiasan biasanya akan jauh lebih banyak. Baiknya, ketika kita berencana melakukan investasi, kita harus mengetahui mana logam mulia yang lebih menguntungkan dan mana harga logam mulia yang lebih menggiurkan untuk masa depan. Enak sih ya kalau investasi dalam bentuk logam mulia itu. Enaknya apa? Lebih cepat berubah menjadi uang kan daripada investasi ke barang atau properti. Ya tak?

Logam mulia untuk investasi seperti emas perhiasan, sesuai dengan nama yang ia miliki, ia kita gunakan sebagai hiasan yang pasti memiliki keindahan dan model yang beraneka ragam sehingga banyak orang yang tertarik untuk membeli. Dari segi pengerjaan ia juga memerlukan waktu yang lebih lama, terlebih jika model yang dibuat merupakan model yang unik. Untuk emas ini biasanya menggunakan kadar yang rendah seperti 18 K, 20 K hingga 22 K karena bila kadar yang berada di dalamnya 24 K, ia akan sulit dibentuk. Saat Anda menjual perhiasan tersebut di toko, biasanya toko tidak memperhatikan desain, mereka hanya memperhatikan desain dan kadar yang berada di dalamnya. Jadi teringat pas milih - milih perhiasan emas untuk mas kawin dulu. Wuih model dan karatnya macam - macam banget. Jadi galau di toko emasnya bisa sampai berhari - hari. :D

Selain perhiasan ada emas batangan. Emas batangan hanya berbentuk batangan dan tidak memiliki model yang rumit. Oleh sebab itu saat menjualnya kadar emas yang ia miliki lebih tinggi sehingga harga jualnya mendekati harga sesungguhnya. Walaupun emas batangan mempunyai kadar yang tidak selalu 99%, namun kita mulai memiliki gambaran bila logam mulia yang lebih cocok dijadikan sebagai alat investasi ialah logam batangan. Biasanya sih kalau punya investasi logam batangan ini udah nggak disimpan di rumah ya. Bahaya aja gitu kalau disimpan di rumah. Di safe deposit udah paling bener deh.

Jangan salah, naiknya harga logam mulia ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti inflasi yang lebih tinggi. Indonesia memiliki tingkat inflasi hingga 7% per tahunnya. Di tengah kondisi politik yang tidak biasa, inflasi bisa saja terus mengalami kenaikan. Semakin rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat pada uang ini berarti harga logam akan meningkat karena masyarakat akan cenderung menyimpan emas dibandingkan dengan menyimpan uang dalam tabungan mereka, selain itu kenaikan harga juga bisa dipengaruhi karena politik negara yang tidak menentu. Bukan hanya di Indonesia, namun di negara yang lainnya pula.

Memang ada banyak faktor yang akan mempengaruhi harga logam mulia di Indonesia. Selain yang sudah saya sebutkan di atas, ada lagi salah satu faktor yang paling menentukan pembelian logam mulia. Apa itu? Faktor terpenting itu adalah kondisi keuangan alias kantong. Jadi, siapa yang sedang dalam usaha memiliki investasi logam mulia? Nabung bareng - bareng sama saya yokk. Anw, saya sukanya emas putih sih daripada emas kuning. Ada ga ya emas batangan warna putih? Lalu dikeplak se Indonesia Raya. 

Kaburr.l

4 comments

  1. Punya logam mulia sebagai investasi katanya baik sih :D dan baiknya emas batangan. Kalau perhiasan juga bagus selain bisa dipakai, bisa untuk invest juga tapi kembali lagi belinya kalo kantong lagi tebal hehehe

    ReplyDelete
  2. Kalau komen disini nanti dikirim logam mulia nggak mba? 😂😂 sekilo aja lah ga usah banyak2 *dududu*

    ReplyDelete
  3. hai mbak ayu, aq lagi ikutan nih dikantor arisan LM yg 5 gr, jadi ketagihan pgn ikutan lagi,soalnya arisannya cuma per 6 bulan, btw thanks mbak info2-nya jadi makin ngerti ttg LM ini.

    ReplyDelete
  4. pengen sih mulai nyobain investasi pake logam mulia tapi takut nyimpen dirumah hehe.

    ReplyDelete