Inspirasi Wanita, Membuat Jejaitan ingin Bangun dari Mati Suri nya

Akhir November kemarin saya mengikuti Inspirasi Wanita Vol. 3 yang diadakan oleh Buka Lapak dan Hijup. Kenapa saya tertarik datang? Selain karena temanya yang langsung bikin pengen hadir, yaitu "Berawal dari Hobi, Kreatif jadi Produktif, juga karena narasumbernya yang oke. Narsum untuk Inspirasi Wanita Vol. 3 kemarin adalah Indah Nada Puspita dan Mamiraz. Siapa yang nggak kenal dengan Indah Nada Puspita, seorang fashion blogger yang wajahnya sudah sering kita lihat dimana -mana. Narsum yang satu lagi adalah Mamiraz. Saya sudah lama memfollow IG @livinglovingnet yang digawangi oleh Mamiraz dan Nike Prima. Nah kelihatan kan kenapa saya semangat pengen hadir? Narsumnya jempolan untuk berbagi tentang tema yang diangkat.




Indah Nada Puspita atau yang lebih sering dipanggil Nada menjadi narsum pertama yang berbagi cerita. Ternyata blog yang dimiliki Nada berawal dari sebuah tugas kampus. Tanpa diduga fashion blog yang ia buat memiliki traffic yang besar dan akhirnya ia kelola dengan profesional seperti sekarang. Dari fashion blog yang merupakan passionnya, Nada kini sudah diundang untuk berbagi pengalaman dimana - mana. Suatu inspirasi untuk saya bagaimana sesuatu yang awalnya merupakan passion bisa menjadi sumber penghasilan jika dilakukan dengan serius pula.



Lain lagi ceritanya dengan Mamiraz. Livingloving merupakan blog yang ia kelola berdua dengan Nike. Awalnya Mamir dan Nike sama - sama resign dan memutuskan membuat sesuatu untuk menampung ide mereka. Akhirnya terciptalah Livingloving yang banyak dikunjungi masyarakat awam yang ingin mencari ide DIY atau inspirasi rumah lainnya. Nggak heran sih, karena Livingloving membahas hal - hal teknis dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jadi makin suka deh baca blognya.



Setelah kedua narsum berbagi, mini workshop membuat kalung yang dipandu oleh Mamiraz pun dilakukan. Sayangnya nggak semua peserta bisa ikutan. Huhuhu.. Tapi Mamiraz membagikan cara dan bahan - bahan yang diperlukan untuk membuat kalung tersebut. Rantai, cat akrilik dan kuas, semua bisa didapat di toko alat perlengkapan sekolah. Bahan utamanya dari limbah kayu lho. Sambil mendaur ulang sekaligus menjalankan hobi dan bisa menghasilkan uang. Mantap ya.

Di perjalanan pulang, saya teringat kembali dengan cerita kedua narsum tersebut. Rasanya apa yang menjadi tema talk shownya seperti diputar berulang - ulang di kepala saya. Sebenarnya saya juga memiliki hobi yang bisa mengjasilkan namun sedang vakum. Oh well bisa dibilang mati suri sih. Haha.. hobi tersebut berhubungan dengan jahit menjahit. Saya memang lumayan suka dengan dunia crafting dan sewing ini. Dari kesukaan saya ini akhirnya mengantarkan saya untuk memberanikan diri membeli mesin jahit,padahal saya masih tinggal di apartemen yang notabene nggak punya space untuk menjahit.  Setelah membeli mesin jahit saya mulai rajin mencari tutorial dan akhirnya membuat beberapa karya yang mudah.



Dari beberapa kali trial and error akhirnya terciptalah produk perdana dari Jejaitan, nama yang saya pilih untuk hasil crafting saya. Produk tersebut adalah dompet kartu nama. Awalnya saya membagikan beberapa dompet kartu nama pada teman - teman saya. Berkat foto yang diposting di sosial media, saya pun mulai menerima pesanan. Pesanannya sih masih dalam skala kecil, namun cukuplah membuat saya jungkir balik mengerjakannya. Kan ceritanya masih amatir.


Nggak hanya dompet kartu nama, saya juga mulai membuat pouch beragam ukuran dan motif. Ternyata sambutannya bagus. Pembelinya ya nggak lain teman - teman saya sendiri. Saking senangnya menjahit, saya sampai kurang tidur. Ya habis bagaimana lagi, saya hanya bisa menjahit saat Rafasya tidur. Baik tidur siang ataupun tidur malam. Beberapa teman dengan tulus sempat mengapresiasi hobi saya ini. Mereka bilang saya rajin. Mengurus anak dan apartemen meski hanya 2 kamar dan masih sempat menjalankan hobi plus dapat uang jajan tambahan, sama sekali bukan perkara mudah. Mata panda deh hasilnya. Haha.. Namun kalau sudah hobi pasti senang saja kan menjalaninya. Meski untuk menjalankan hobi saya ini, saya sampai harus memecahkan kaca meja bar di apartemen kami. Kan tadi sudah saya bilang saya nggak punya space untuk menjahit. Walhasil saya menjahit di atas meja bar yang dilapisi kaca. Getaran mesin jahit pun akhirnya memecahkan kaca meja bar itu. Haha..


Bahkan saking senangnya menekuni hobi saya ini, saya pun meluangkan waktu untuk mengikuti beberapa workshop. Karena dari memperhatikan tutorial di blog atau pun you tube kok saya nggak mudeng ya? Kalau sudah begitu, workshoplah jawabannya. Hasil dari workshop saya gunakan untuk membuat produk di Jejaitan. Salah satunya tas di atas. Mau tahu workshopnya berapa lama? Nyaris 5 jam. Itu pun saya pulang duluan karena Rafasya sudah menjemput.

Selain workshop saya juga sempat ikutan bazaar. Waktu itu satu booth bertiga dengan Yeye dan Mumut. Bahagia banget deh rasanya kalau ada yang beli dan mengapresiasi hasil jahitan saya. Sayangnya kegiatan Jejaitan mulai berhenti saat saya hamil Arsel. Entah kenapa bawaannya males banget untuk mulai menjahit. Malas sekali untik membuat pola dan memotong bahannya. Padahal beberapa orang mulai bertanya, bahkan ada yang sudah memesan. Akhirnya sampai Arsel lahir, Jejaitan masih belum aktif. Penyebabnya adalah saya masih belum bisa membagi waktu antara mengurus suami,  2 anak, rumah, ngeblog dan menjahit. Banyak yaa.. haha.. Namun anehnya, di saat nggak punya waktu seperti sekarang semangat menjahit justru membumbung tinggi. Jadi saya mulai mencicil berbelanja beberapa kebutuhan untuk Jejaitan di Buka Lapak. Adanya aplikasi Buka Lapak di smartphone saya membuat belanja kebutuhan crafting semakin mudah. Apalagi sebentar lagi ada Harbolnas kan, sudah ada beberapa item yang saya incar nih. Hebatnya lagi Buka Lapak punya fitur "menawar" alias "nego". Beli mesin bordir sekalian apa yaa. Abis iklannya yang "sakit jiwa" itu terngiang - ngiang terus sih. Rafasya pun suka. Haha..





 Selain kemudahan dalam berbelanja kebutuhan Jejaitan, keikutsertaan saya pada Inspirasi Wanita kemarin juga membakar semangat saya. Karena hobi saya yang satu ini benar - benar menjanjikan. Memang sih hobi saya ini rasanya belum sampai menginspirasi orang lain. Setahu saya ya. Yang jelas, Nada dan Mamiraz sukses membuat saya semangat dan terinspirasi untuk menjalankan kembali hobi crafting bin sewing saya. Doakan ya semoga Jejaitan segera bangun dari mati suri nya dalam waktu dekat. Aamiin..

Psstt berikut iklan yang sakit jiwa itu. Siapa tahu pada belum lihat. 



Postingan ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Blog Inspirasi Wanita




5 comments

  1. semangat mba ayu untuk kembali memulai jejaitan-nya. aku selalu tertarik sama dunia crafting, tapi sayangnya masih males-malesan buat eksekusi. jadi seneng bgt kalau lihat ada yang ngejalanin dg oke. anyway jadi tau kalo bukalapak ada fitur menawar, bisa dicoba nanti :)

    ReplyDelete
  2. Buyuuuuuuuuu... wait.. Aku mau bilang rindu duluuuuu sblm komennnnnnnnnnnn hahahaha...


    Aku RINDU kamohhhhhhh *ketjup*


    Btw semangat yah buyu, semoga jejaitan nya bisa mulai lagiiii

    ReplyDelete
  3. Mba, aku jadi ingin tergugah lagi untuk belajr lebih dalm tentang hoby yang aku suka. Sudah lama enggak kepegang gegara kerja dan nulis saja. Mau eksplore lagi hobi ku nanti :))

    Makasih buat sharing :)

    ReplyDelete
  4. It sounds really great how hobby can turns into job hehehehe.. saya mah sudah lupa hobi saya mbak soalnya sudah sibuk kerja, saya jadi kasian sama diri sendiri hihihi

    ReplyDelete
  5. Semangat buyuuu. Semoga bisa kepegang lagi ya jejaitannya.

    ReplyDelete