Review Buku Cerita Di Balik Noda


Membaca buku Cerita Di Balik Noda karya Fira Basuki ini membuat saya, ibu satu orang anak laki2 yang baru berusia 20 bulan bernama Rafasya, seakan mendapatkan gambaran mengenai bagaimana masa pertumbuhan anak saya ke depannya juga pembelajaran dalam hidup. Terdengar berlebihan? Terlalu mengada -ada? Bagaimana bisa sebuah buku tentang 'noda' bisa membuat saya menjadi lebih berilmu dalam kehidupan?

Coba saja baca cerita berjudul Sarung Ayah. Betapa si kecil bisa sangat sedih ditinggal ayahnya dan menjadikan sarung sebagai penawar rindunya namun tetap tampil ceria di hadapan ibunya. Cerita ini memberikan pelajaran pada saya bahwa anak juga dapat merasakan kesedihan yang mendalam dan mengatasinya dengan cara mereka sendiri. Atau cerita berjudul KokI Cilik. Kecintaan dan kehebatan seorang anak dalam dunia masak ala Chef di televisi menjadikannya pengusaha kue. Wow.. Bentuk ilmu lain tentang bagaimana menjadi orang tua yang selalu mendukung kegiatan positif anak. Benar kan? Baru 2 cerita saja saya sudah mendapatkan ilmu untuk menjadi orang tua. Ada lagi cerita Tak Jadi tentang Rina dan Agung. Membacanya membuat saya belajar untuk lebih menghargai dan mempercayai sang kepala keluarga. Juga cerita Kaki (Harus) Kotor, seolah saya sedang mengulang kembali episode bagaimana Rafasya berjalan. Karena Ia baru bisa berjalan sendiri di usia 13 bulan. Masih ada 38 kisah lain di dalam buku bersampul putih yang terciprat noda cokelat yang akan membuat saya menjadi lebih 'kaya' lagi..

Kepiawaian Fira Basuki sebagai Penulis dalam menuturkan ulang kisah yang ada serta membuat 4 cerita baru tidak perlu diragukan lagi. Karena disaat menyusuri kata demi kata tentang semua cerita yang diambil dari kehidupan sehari2 ini saya tidak merasa terbebani malah menikmati, kalau tidak boleh dikatakan kecanduan, untuk terus melahapnya sampai habis. Tata bahasa yang sederhana juga membuat waktu yang berjalan untuk menghabiskan 235 halaman terasa begitu singkat. Seolah saya sedang menonton semua cerita secara langsung di depan saya. Begitu nyata..

Jika Anda seorang ibu dengan anak yang sudah tumbuh besar atau dewasa, Memiliki buku ini berarti anda akan menaiki mesin waktu untuk bernostalgia dengan masa kecil si buah hati. Untuk para ibu muda di luar sana, buku ini selain memberi gambaran tentang anak - anak kita ke depan nanti yang juga sarat akan nilai kehidupan. Bahkan para ayah pun layak membaca buku ini agar mereka mengetahui 'noda - noda' yang pernah tertoreh yang menjadikan anak mereka seperti sekarang ini. Betul - betul kisah yang menginspirasi jiwa. Oleh karena itu, beberapa kesalahan pengetikan dan juga keberadaan cerita yang terlalu 'klise' tetap tidak mengurangi banyaknya pembelajaran lewat noda yang saya terima. Malah sekarang, saya selalu menantikan Rafasya bermain dengan 'noda' demi mendapatkan pembelajaran untuk kami berdua. Bukankan Berani Kotor itu Baik? Tentunya berkotor-kotor yang positif ya..

Bagaimana, tertarik untuk mendapatkan inspirasi jiwa seperti saya?

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Ngeblog Review  Buku “Cerita Di Balik Noda” yang diselenggarakan oleh KEB bekerjasama dengan Rinso


2 comments