Cung... Saya juga. Suka merasa risih dan bahkan bisa batal urusan ke kamar mandinya gara - gara toiletnya yang nggak nyaman apalagi kotor. Dulu, waktu sebelum menikah saya sekeluarga sering pulkam ke Bali lewat jalan darat. Jadi kami akan sering mampir di banyak SPBU. Selain untuk mengisi bensin juga untuk ke toilet. Dan kalau ketemu SPBU dengan toilet yang bersih, pasti hati bahagia banget. Nih lihat deh salah satunya, bahkan sampai masuk MURI lho saking toiletnya ada banyak dan semuanya berssiihhh.
Diambil dari sini |
SPBU tersebut terletak di Kota Tegal, Purwahamba. Memiliki 67 toilet yang semuanya selalu terjaga kebersihannya. Hebat banget kan ya. Punya bayi dan mau ganti popok? tenang.. di SPBU ini juga ada ruang khusus untuk bayi.
Diambil dari sini |
Kann, oke banget kan? Nggak perlu antri panjang - panjang deh jadinya. Anugerah banget kan ya kalau semua fasilitas umum toiletnya bersih kaya gitu. Senang sekali kalau semua fasilitas umum yang kita miliki juga memiliki sanitasi yang bersih. Tapi, sebersih apapun toiletnya jangan lupa untuk selalu cuci tangan sehabis menggunakan kamar mandi terlebih di tempat umum.
Sekarang saat sudah memiliki Rafa, tentunya saya juga mengajarkan untuk selalu mencuci tangan setiap selesai dari kamar mandi atau saat kami baru pulang dari luar, sebelum makan dan juga setelah makan. Karena sembari makan pasti tangannya juga kotor kan ya. Lihat gaya Rafa kalau saya minta untuk mencuci tangannya.
Kalau pulau Sumba ada yang tahu nggak? Ini dia foto versi petanya.
Nggak mau yang versi peta? Oke saya kasi lagi foto ini. Ini saya kasih lihat fotonya.
Bagus ya? Pulau Sumba adalah Pulau Ikonis yang dipilih untuk mengaplikasikan teknologi yang ramah lingkungan. jadi saat ini Pulau Sumba sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Berada di kecamatan Dusun Kalihi, Kabupaten Sumba Timur. Jika sesuai target, pada tahun 2025 nanti Pulau Sumba akan menjadi Pulau pertama yang bebas dari energi fosil. Selain itu tanah yang tandus di pulau Sumba ini ternyata justru menjadi rumah yang nyaman untuk pohon termahal di dunia yaitu Pohon Cendana. Pulau Sumba juga merupakan salah satu Objek wisata yang sudah masuk ke situs Agoda lho.Wah, keren ya Pulau Sumba itu. Namun Sayangnya distribusi air di Pulau Sumba ini kurang baik . Karena itu mereka jarang memiliki sarana pendidikan atau Sanitasi ataupun toilet yang layak. Jangankan untuk toilet Lha wong air bersih saja mereka sulit untuk mendapatkannya. Kasihan sekali kan? Bahkan ada data yang cukup menyedihkan menurut saya :
Dari hasil data sanitasi sampel 25 sekolah di kabupaten Sumba tengah ternyata banyak kekurangan dari fasilitas sanitasi, tidak jauh berbeda dengan kondisi sanitasi di desa, dalam aturan standar kesehatan jumlah jamban di sekolah satu jamban 40 siswa, tetapi pada kenyataanya di sekolah hanya ada 1 WC guru dan 1 WC murid. Jumlah murid dari kelas satu sampai dengan kelas enam ada yang 169 siswa, berapa kekurangan WC disekolah tersebut. Sekolah hanya memiliki penampung air hujan (PAH) hanya berukuran 3 m x 3 m, dengan kondisi tidak terawat bahkan banyak yang rusak. Banyak murid yang setiap berangkat sekolah diharuskan membawa air dari mata air untuk mengisi bak WC yang disekolah.
Foto anak - anak Pulau Sumba dari sini
Bagus ya? Pulau Sumba adalah Pulau Ikonis yang dipilih untuk mengaplikasikan teknologi yang ramah lingkungan. jadi saat ini Pulau Sumba sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Berada di kecamatan Dusun Kalihi, Kabupaten Sumba Timur. Jika sesuai target, pada tahun 2025 nanti Pulau Sumba akan menjadi Pulau pertama yang bebas dari energi fosil. Selain itu tanah yang tandus di pulau Sumba ini ternyata justru menjadi rumah yang nyaman untuk pohon termahal di dunia yaitu Pohon Cendana. Pulau Sumba juga merupakan salah satu Objek wisata yang sudah masuk ke situs Agoda lho.Wah, keren ya Pulau Sumba itu. Namun Sayangnya distribusi air di Pulau Sumba ini kurang baik . Karena itu mereka jarang memiliki sarana pendidikan atau Sanitasi ataupun toilet yang layak. Jangankan untuk toilet Lha wong air bersih saja mereka sulit untuk mendapatkannya. Kasihan sekali kan? Bahkan ada data yang cukup menyedihkan menurut saya :
Dari hasil data sanitasi sampel 25 sekolah di kabupaten Sumba tengah ternyata banyak kekurangan dari fasilitas sanitasi, tidak jauh berbeda dengan kondisi sanitasi di desa, dalam aturan standar kesehatan jumlah jamban di sekolah satu jamban 40 siswa, tetapi pada kenyataanya di sekolah hanya ada 1 WC guru dan 1 WC murid. Jumlah murid dari kelas satu sampai dengan kelas enam ada yang 169 siswa, berapa kekurangan WC disekolah tersebut. Sekolah hanya memiliki penampung air hujan (PAH) hanya berukuran 3 m x 3 m, dengan kondisi tidak terawat bahkan banyak yang rusak. Banyak murid yang setiap berangkat sekolah diharuskan membawa air dari mata air untuk mengisi bak WC yang disekolah.
Diambil dari sini.
Terus apa hubungannya sih saya ngomongin toilet dan pulau Sumba? Ada banget. Kalian mau nggak membantu anak - anak di Pulau Sumba ini untuk bisa mendapatkan sarana kebersihan yang layak? Kali ini Unilever hadir dengan Project Sunlight untuk memudahkan kita dalam membantu masyarakat Sumba ini. Apa itu Project Sunlight? Project Sunlight adalah gerakan yang diprakarsai oleh Unilever dan berlangsung pada 5 negara. Yaitu Brazil, Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan India pada tahun 2013. Tahun ini donasi yang didapatkan melalui Project Sunlight ini akan digunakan untuk membangun sarana edukasi dan sanitasi masyarakat Pulau Sumba. Gimana cara untuk membantunya? Coba nonton dulu video ini.
Terus apa hubungannya sih saya ngomongin toilet dan pulau Sumba? Ada banget. Kalian mau nggak membantu anak - anak di Pulau Sumba ini untuk bisa mendapatkan sarana kebersihan yang layak? Kali ini Unilever hadir dengan Project Sunlight untuk memudahkan kita dalam membantu masyarakat Sumba ini. Apa itu Project Sunlight? Project Sunlight adalah gerakan yang diprakarsai oleh Unilever dan berlangsung pada 5 negara. Yaitu Brazil, Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan India pada tahun 2013. Tahun ini donasi yang didapatkan melalui Project Sunlight ini akan digunakan untuk membangun sarana edukasi dan sanitasi masyarakat Pulau Sumba. Gimana cara untuk membantunya? Coba nonton dulu video ini.
Pada video tersebut kita akan menyaksikan Dira Sugandi, perwakilan dari Indonesia yang berbicara mengenai sikap apatis yang banyak terjadi saat ini. Mudahnya begini, Ah tenang gw kan sudah mengajari keluarga gw untuk cuci tangan sebelum makan, sikat gigi dan cuci tangan setiap selesai dari toilet. Iya sih, tapi kalau orang lain di luar keluarga kita nggak melakukannya bagaimana? Nanti kalau ada wabah penyakit menerpa, keluarga kita bisa banget kan terkena wabah itu juga. Nah itulah gunanya bersama - sama kita mengedukasi orang lain untuk selalu menjaga kebersihan. Makin tertarik kan untuk membantu? Caranya gampang banget.
1. Lihat (VIEW) .Yup, cuma dengan nonton video yang bisa disaksikan dengan sekali klik, kita sudah bisa membantu kampanye Project Sunlight ini. Unilever akan menyumbangkan Rp 100 setiap kali video ini disaksikan.
2. bentindak (ACT)
Bisa dengan Berbagi Ide. Untuk setiap ide yang Anda berikan dan diposting pada website ProjectSunlight ini, Unilever akan memberikan Rp 1000 Jadi semakin banyak ide yang kita berikan berarti semakin banyak juga yang akan Unilever sumbangkan. yuk, mulai berbagi.
Atau Jadi relawan. Ingin terjun langsung dan mengajarkan anak - anak di SD tentang pentingnya menjadi relawan? Ayo daftar untuk menjadi relawan? 1 orang relawan berarti Rp 100.000 untuk Sanitasi Pulau Sumba melalui #ProjectSunlight.
Bahkan hanya dengan belanja produk LifeBuoy, Pepsodent dan Domestos di LoTte Mart Unilever akan menyumbangkan Rp 1000 untuk setiap produknya.
3. Berbagi (SHARE)
Semakin banyak orang yang melihat video tentang #ProjectSunlight ini berarti semakin banyak uang yang dikumpulkan untuk Sanitasi anak - anak di Pulau Sumba.
4. Ikut (FOLLOW)
Dengan memberikan Like di Fan Page Unilever kita akan mengetahui berbagai ide Project Sunlight yang bisa dijadikan inspirasi dan diaplikasikan pada kehidupan kita demi masa depan yang sehat.
Mudah kan caranya? Yang penting setelah mengetahui tentang #ProjectSunlight yang diadakan oleh Unilever ini, jangan sampai nggak ikutan ya. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan bagaimana hidup anak cucu kita nanti. Makasi Mommiesdaily dan Unilever yang sudah mengajak saya dan teman - teman blogger lainnya untuk berbagi tentang gerakan Project Sunlight ini.
Very good project, Btw insinyur yg bikin baling2 angin di Sumba ada di friend list saya loh.
ReplyDeletewuihhh hebat itu insinyurnya.. hasil karyanya skrg sdh bs dinikmati masy sumba.. btw makasi udh mampir ya mak..
DeleteKeren banget postingannya mak! Yuk mari kita dukung terus project sunlight :)
ReplyDeleteahhh mb maureen paling bs deh mujinya. hihi.. iya yuks dukung, smg project sunlightnya terus berjalan yaa...
DeleteKeren kali review mu mak.. Ikutan jd relawan yuks mak :)
ReplyDeletehayahhh... mamah yeye bisa aja nih.. hasil bertapa ini. hahaha... iyaa udh tutup jd relawannyaa..
DeleteIya ayo dooong jadi relawan jugaaa :D. Tapi pendaftaran jakarta terakhir gue liat di webnya uda ditutup :(
ReplyDeleteiyesss.. cpet bner yaa udh tutup aja. ga nengok2 webnya tau2 udh tutup yg d jakarta..
Deletekunjungan perdana, salam perkenalan ya ^_^
ReplyDeletemakasi sudah mampir ya
Deletemampir kemari, saya juga pernah tuh bu mampir ke spbu yang didaerah tegal pas mudik lebaran kemarin, emang paling enak tempatnya, saya jg pernah nemuin spbu yang kaya gitu tapi lupa daerah mana, yang pasti waktu itu pas perjalanan ke malang dan itu letaknya setelah keluar dari daerah jawa tengah, pastinya daerah mana lupa ^_^, salam kenal ya bu :)
ReplyDeletehalo, salam kenal juga ya... iya memang kalo lagi jalan darat trus ketemu spbu yg bersih tuh bahagia banget yaa..
Delete