Setiap kali lewat di depan Museum Polri ini, abang Rafasya pasti minta mampir. Namun sayangnya kami selalu sedang ada keperluan atau kami lewat disaat Museum Polri ini sudah tutup. Akhirnya kami pun meniatkan untuk berkunjung kesana sebagai kegiatan pertama yang kami lakukan di wiken itu.
Kami sampai di Museum Polri sekitar pukul 10.30. Sempat bingung untuk parkir dimana, bahkan kami malah masuk ke gedung polisi yang di sebelahnya (lupa saya nama gedungnya apa) karena pintu Museum Polri ini tertutup setengah yang membuat mobil nggak bisa masuk. Sampai akhirnya polisi yang memeriksa di gerbang bertanya dan mempersilakan kami untuk mundur supaya bisa masuk ke Museum Polri sambil membuka gerbang Museum.
Setelah parkir dan masuk ke Museum Polri, kami disapa dengan 2 petugas wanita yang berjaga di meja penerimaan. Kami diminta untuk mengisi data pada buku tamu dan menyerahkan KTP (1 orang per keluarga) serta menyimpan semua tas yang dibawa pada loker. Jadi yang boleh dibawa hanya dompet dan handphone saja. Semua botol minum dan cemilan anak - anak tidak bisa dibawa masuk. Abang Rafasya langsung minum banyak - banyak, maklum bujangnya bunda ini memang peminum. Haha..
Di belakang tulisan Tribrata dan Catur Prasetya ini adalah lantai pertama dari Museum Polri ini. Isinya ada kendaraan yang dipakai oleh polisi sejak daman dulu, diorama saat perang, berbagai jenis senjata yang digunakan Polri juga Hall of Fame yang berisi pemimpin Polri.
Selesai dengan lantai pertama kami pun melanjutkan ke lantai kedua. Kita akan disambut dengan miniatur kapal laut baik yang besar atau yang kecil dan lemari kaca yang berisikan penjelasan bintang yang ada pada pakaian petinggi Polri juga topi - topi mereka. Di sini koleksi Museum Polri ini dibagi - bagi menjadi beberapa bagian. Ada Simbol Kehidupan, Labfor dan Identifikasi, Penegakan Hukum, Kepahlawanan dan tentu saja Kids Corner.
Ada banyak yang bisa kita pelajari pada bagian - bagian tersebut. Kita bisa belajar mengenai lambang Polri, membaca tentang peristiwa heroik, beragamnya seragam para penjaga bangsa ini dan juga bermain. Tentunya anak - anak hepi banget di Kids Corner ini.
Isi Kids Corner ini lengkap banget menurut saya. Ada perosotan, mobil dan motor mainan, bricks plastik, puzzle, buku - buku, baju kostum Polri dan ada tembok interaktif.
Tembok interaktif ini seru banget. Jadi anak - anak diajak untuk menemukan pencuri yang bersembunyi. Anak - anak akan diajak meneliti jejak ban yang berbeda - beda, mencermati ciri - ciri pencuri dari sumber yang menyebutkan, melewati labirin dan memeriksa gudang. Seru, Rafasya sampai berulang - ulang di bagian labirin dan memeriksa gudang. Kenapa interaktif? Karena anak - anak bisa membuka panel kayu yang ada. Bagus deh pokoknya.
Abang Rafasya dan Adik Arsel mah betah banget. Arsel bolak - balik naim turun perosotan dan main mobil - mobilan juga motornya. Abang Rafasya sempat main puzzle meski akhirnya balik lagi ke tembok interaktif juga main bola. Iya main bola. Karena apa? Karena saat kami kesana pengunjungnya cuma kami ber 4 ini. Serasa milik sendiri deh.
Setelah kami bujuk karena ayah bundanya mulai keroncongan, akhirnya anak - anak mau juga beranjak dari Kids Corner. Kami pun lanjut ke lantai 3. Di lantai tiga ini ada Auditorium dan juga beberapa benda dari teror bom di berbagai tempat. Saya tidak mengambil foto karena di lantai ini ada keterangan tidak boleh mengambil foto. Lagi pula sedih banget juga sih kalau pun mau difoto. Langsung ngilu dan sedih melihatnya selain juga ngeri.
Intinya, kami ber 4 ini seneng banget bisa main ke Museum Polri. Bersih, lampunya terang, nggak ada bau debu dan adem plus menyenangkan isinya. Kamar mandinya juga bersih plus ada Kids Corner yang bikin anak - anak semakin hepi. Best partnya? Masuk ke Museum Polri ini Gratis. Uwow.. Kece ya kaaannn. Alhamdulillah banget deh ada Museum seperti Museum Polri ini. Kemarin kami selesai saat terdengar adzan Dzuhur. 1,5 jam kami di dalam Museum Polri ini. Lumayan lama kan? Seseru itu memang Museum Polri ini.
mantap
ReplyDeleteMuseumnya bersih ya mba, kita jadi nyaman.
ReplyDelete