Rahasia Ibu Feny Mustafa Mengawal Shafira Selama 30 Tahun


Perjalanan 30 Tahun Shafira




Mentemen tentunya sudah tahu kan ya dengan merek busana muslim Shafira. Label busana muslim yang menyasar kalangan kelas menengah ke atas ini ternyata sudah 30 tahun lho berkibar di Indonesia. 30 tahun. Sama sekali bukan waktu yang sebentar ya. Nah kira - kira apa ya resepnya supaya bisa bertahan di industri busana muslim selama itu? Apakah ada resep khusus yang dilakukan oleh Shafira sehingga bisa mencapai 30 tahun menjadi pilihan busana muslimah? Silakan disimak ya



Rasanya saya hanya melakukan 5% usaha , yang 95% itu Allah yang berbuat
Feny Mustafa - Founder Shafira


Duh, saya langsung tertegun dan berdecak kagum pada sosok wanita yang sebaya dengan ibu saya ini. Ini adalah rahasianya Shafira bisa sampai 30 tahun. Beliau berusaha, berikhtiar tanpa kenal lelah dan menyerahkan sisanya pada Allah. Beliau adalah Ibu Feny Mustafa, Founder Shafira. Saat acara belum dimulai ibu Feny menyempatkan diri menyapa undangan yang sedang menikmati coffee break. Dari sini saja saya sudah merasakan bahwa beliau sosok yang baik hati. Saat acara dimulai, Ibu Feny mengawali dengan menyampaikan rasa terima kasih Beliau atas dukungan media dan masyarakat yang ikut membesarkan Shafira selama 30 tahun ini.



Ya, acara yang kemarin saya hadiri adalah Press Conference dalam rangka 30 tahun Shafira berkibar di Indonesia. Angka yang cukup banyak ya untuk sebuah merk busana muslim. Tentunya ada banyak cerita suka dan duka yang sudah dialami oleh ibu Feny dan tim Shafira. Namun ibu Feny tidak menyerah, terus berusaha sejak 1989 dan akhirnya bisa mengantarkan Shafira ke usia 30 tahun pada 2019 ini. 

Perjalanan Shafira dimulai dari kegundahan ibu Feny yang seringkali mendapat cerita bahwa di tahun 1980an para muslimah masih sulit untuk mendapatkan baju muslim dan juga perlengkapan lainnya. Belum lagi kendala seperti tidak diizinkannya menggunakan hijab saat sekolah atau bekerja juga semakin menggugah hati beliau. Akhirnya setelah mengumpulkan modal, Ibu Feny memutuskan untuk berjualan busana muslim. Pada awalnya ibu Feny yang sama sekali tidak memiliki pendidikan forman di dunia desain, harus mendesain busana muslim untuk koleksi Shafira. Dengan dibantu teman - temannya yang pintar menjahit, perlahan tapi pasti Shafira mulai bergerak. Bayangkan bagaimana berlikunya dunia fashion busana muslim pada tahun 1989 itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, Shafira pun semakin besar. Ibu Feny pun mulai menyusun tim yang memang ahli di bidangnya. Tim inilah yang membantu Ibu Feny membesarkan Shafira. Kemarin saat Press Conference yang dilakukan di Harlequin Kemang, ada dua laki - laki yang menemani Ibu Feny mereka adalah Deny Setiawan selaku CEO Shafira Coorporation dan Setiawan selaku Head Designer Shafira yang sudah setia selama 20 tahun bersama Shafira.



Pangsa pasar busana muslim di Indonesia sangat besar, karena Indonesia memang negara dengan jumlah umat muslim yang paling besar dibandingkan dengan umat agama lain. Selain itu adanya gerakan Hijrah yang sedang ngetrend sekarang juga ikut menambah angka pemeluk agama Islam. Masya Allah ya. Saya bisa membayangkan semangat untuk memakai busana muslim sedang tinggi - tingginya di kalangan generasi muda. Jumlah wanita yang menggunakan hijab juga semakin meningkat dari hari ke hari. Bu Feny juga berpesan, dengan kondisi yang seperti ini jangan sampai saat kita ingin membeli busana muslim kita malah harus mencari ke negara lain. Karena sebenarnya banyak sekali pengusaha busana muslim di Indonesia yang produknya disukai baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Oleh karena itu nggak heran juga ya kalau Kemenperin optimis pada tahun 2020 Indonesia akan menjadi kiblat busana muslim dunia. InsyaAllah

World Wanderer
Dalam rangka memperingati perjalanan Shafira yang ke 30 tahun, tema World Wanderer diambil untuk menampilkan koleksi busana muslim tahun ini. Inspirasi World Wanderer ini datang dari 5 benua yaitu Asia, Australia, Eropa, Amerika dan Afrika yang diperoleh lewat arsitektur masjid, warna dan kebudayaan yang ada pada ke 5 benua tersebut. Wow. Fantastis sekali menurut saya. Betapa sebuat tema yang membutuhkan kerja keras dan riset yang mendalam.

Central Adelaide Mosque

Hassan II Mosque

Masjid yang menjadi inspirasi pun bukan masjid biasa. Sebut saja Masjid Baiturrahman yang berada di Aceh dan motif Kerawang Gayo ditambah dengan Bibi Khanym Mosque di Uzbekistan sebagai perwakilan dari benua Asia, Central Adelaide Mosque dan suku Aborigin sebagai perwakilan dari benua Australia, Islamic Center of Moskow  sebagai perwakilan dari benua Eropa, Islamic Center of Washington sebagai perwakilan dari benua Amerika dan Hassan Mosque sebagai perwakilan dari benua Afrika.



Saat Setiawan, Head of Desainer Shafira mempresentasikan bentuk arsitektur masjid, kebudayaan dan juga warna pada kelima benua tersebut, saya dan juga mungkin semua yang hadir di ruangan terpesona. Inspirasi yang sedemikian beragam itu akhirnya sukses dituangkan pada 50 - 60 look yang bisa kita saksikan di Indonesia Fashion Week 2019. Pasti koleksinya memukau semua nih. Tentunya meski mengadopsi dari berbagai lokasi di dunia, koleksi Shafira tidak akan lepas dari nilai etnik khas Indonesia. Tentunya tidak berat namun tetap ringan sambil menggunakan hal yang lazim digunakan pada dunia fashion, seperti drapery, bahan lace sampai penggunaan songket pada crop jacket. Sudah terbayang bagaimana cantiknya koleksi World Wanderer ini? Berikut adalah 3 bocorannya yang semuanya cantik - cantik.










Inovasi Shafira

Seolah mengetahui bagaimana pelanggan ingin dimanjakan, Shafira pun melakukannya pada tanggal 8 Januari 2019 kemarin. Para pelanggan yang datang ke cabang Shafira diberikan rangkaian bunga, cupcakes dan scarf khusus yang didesain spesial untuk memperingati 30 tahun Shafira. Semua ini karena Shafira menghargai dan menyadari betul bahwa pelanggan mereka adalah aset mereka. Juga sebagai bentuk terima kasih dan rasa bahagia dari Shafira.



Menurut saya, perlakuan khusus pada pelanggan yang dilakukan oleh Shafira merupakan sentuhan yang sangat tepat selain juga merupakan inovasi yang bagus. Karena dengan pelakuan khusus seperti itu pelanggan akan tetap setia dan selalu mencari Shafira. Pastinya senang kan ya kalau kita menyukai suatu merek dan merek tersebutpun menghargai kita.

Selain memberi perhatian pada pelanggan setianya, Shafira juga berencana untuk menggaet konsumen millenials. Seperti kita ketahui bersama konsumen millenials ini kan kebanyakan suka mencari informasi lewat gadget dan rajin membandingkan harga. Memahami perilaku pelanggan millenials ini Shafira akan membuat QR Code yang bisa di scan lewat gadget pelanggan. Nantinya QR Code ini akan menjelaskan mengenai produk Shafira, dari mulai bahannya, harganya juga produk apa saja sih yang dijual di Shafira. Kemudian Shafira juga akan meningkatkan pelayanan belanja online mereka. Caranya dengan memastikan setiap pembelanjaan online yang dilakukan pada hari itu, barangnya akan sampai di hari itu juga. Same Day Delivery begitu ya kira - kira. Bentuk sampainya si barang ini bisa berupa diantar dengan kurir atau mengambil di cabang Shafira yang paling dekat.



Wah, cocok nih untuk yang perlu outfit dalam waktu yang mepet. Terkadang kita perlu belanja tapi sedang nggak bisa keluar rumah sementara kalau belanja online terkendala di pengirimannya yang makan waktu. Demi mendukung tercapainya inovasi ini, Shafira berencana menambah outletnya dari yang tadinya 24 menjadi 30 outlet di seluruh Indonesia per 2019 ini.



Semua hasil yang dipetik oleh Shafira di usianya yang ke 30 ini tentunya tak lepas dari sentuhan Ibu Fany Mustafa. Saya yang baru pertama kali bertemu beliau saat Press Conference kemarin amat sangat bisa merasakan bahwa Ibu Fany adalah sosok yang humble dan baik hati juga tulus. Bagaimana tidak, misi beliau saat mendirikan Shafira adalah ingin berbagi dan berkegiatan sosial sambil berbisnis.

Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Kang Rahmat pada tim desain Shafira. Kang Rahmat dengan segala keterbatasannya mampu menghasilkan desain pakaian yang cantik berkat inspirasinya saat menonton drama Korea. Oleh karena itu saat bertemu Kang rahmat melalui rekomendasi Kang Emil, Ibu Feny langsung mengajaknya bergabung dengan tim desain Shafira. Demi meningkatkan dan mengasah kemampuan desain Kang Rahmat, Shafira juga akan mengirimkan Kang Rahmat ke sekolah desain. Momen ini tuh betul - betul bikin saya terharu akan value yang diusung oleh Shafira sekaligus bangga karena Indonesia memiliki produsen busana muslim seperti Shafira.



Dengan kepemimpinan Ibu Fany Mustafa yang didukung oleh tim yang terbaik dan kompak sambil tak lupa bertawakal pada Allah dan misi sosial yang beliau emban, saya yakin ke depannya Shafira akan tambah besar dan bisa lebih mendunia lagi sambil mengharumkan nama Indonesia. Ke empat hal inilah yang menjadi rahasia sukses Shafira tetap bertahan di perhelatan busana muslim. Jadi makin nggak sabar menunggu hasil karya World Wanderer di IFW 2019 nanti. Semoga saya berkesempatan untuk menyaksikannya.



Buat yang penasaran akan koleksinya Shafira, monggo mampir ke outlet terdekat ya. Informasi lebih lanjut bisa dicek di

Website : www. shafira.com
IG : @shafiramuslimfashion
Twitter : @ShafiraFashion






No comments