Bismillah
Sebagai mamak dengan dua anak laki - laki saya cukup akrab dengan yang namanya luka. Alhamdulillah Allah anugerahkan pada saya dan suami dua anak laki - laki yang aktif dan penasaran akan segala hal. Dulu jamannya abang Rafasya, saat kami masih tinggal di rusunami momen terluka bisa dibilang cukup sering. Karena halaman yang kami miliki adalah lobi rusunami plus area playground yang ada undakannya jadi ya langkah kecil abang Rafa sering terhenti di undakan atau sesekali got yang ada di sekitar taman.
Memasuki masa sekolah yang diawali dari KB - B, tentu saja petualangan dalam urusan jatuh lalu luka terus berlanjut. Lari - larian tentu saja merupakan kegiatan favorit semua anak termasuk Rafasya, makanya terjatuh lalu luka sudah menjadi hal yang biasa. Rafasya termasuk anak yang mudah sekali untuk diberikan obat, jangankan diberi obat disuntik vaksin dan ambil darah saja ia ingin melihat langsung kok. Hihi.. Jadi saat ia terluka, kami nggak repot membujuknya untuk diobati. Saya masih ingat saat pertama kali ia diobati, bagaimana ia meringis menahan perih dan matanya agak berkaca - kaca. Waktu itu karena terjatuh di aspal lututnya terluka. Saat kami berikan obat ia diam saja, tapi setelah merasakan perihnya Rafasya sempat protes. Hihi..
Jika abang rafa termasuk yang santai saja untuk urusan pemakaian obat, lain halnya dengan Arsel. Arsel ini meskipun punya kepribadian yang agak galak namun harus dibujuk dulu jika sudah berurusan dengan obat. Nggak sampai harus dipaksa sih, tapi tetap harus melewati tahap bujuk - membujuk dulu. Kami memang membiasakan untuk mengatakan yang sebenarnya pada anak - anak tentang apapun, tentunya dengan bahasa yang mereka pahami ya. Termasuk soal obat. Saat akan memberikan obat, kami akan katakan jika sekiranya ada rasa pahit, rasa perih atau mungkin rasa manis. Selain rasanya kami juga akan menjelaskan mengapa mereka harus mengkonsumsi obat tersebut. Jadi mereka lebih paham dan lebih siap. Untuk Arsel penjelasan tentang manfaat obat ini harus lebih panjang dibandingkan penjelasan pada abang Rafa. Benar ya lain anak memang lain cerita.
Saat pertama kali Arsel jatuh yang cukup parah adalah saat ia terjatuh dari mobil - mobillan yang ia kendarai. Arsel termasuk berani untuk anak seusianya, jadi saat itu ia memutuskan untuk mengendarai mobil - mobilan tersebut di garasi tetangga yang menurun. Setelah beberapa kali meluncur dengan aman, ternyata percobaan meluncur yang terakhir nggak berjalan lancar. Arsel jatuh dan nyusruk dengan kepala duluan. Mayan lemes sih pas kejadian. Karena di depan mata saya langsung. Iyes, mengakibatkan hidungnya terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Meskipun agak lemas melihat darahnya, namun saya terbiasa bersikap biasa saja dan tidak panik di depan anak - anak. Demi mental mereka juga. Apalagi setelah saya periksa tidak ada yang serius selain luka di hidung. Saat membersihkan wajahnya dengan air, tentu saja Arsel menangis kesakitan dan menolak untuk dibersihkan. Apalagi saat saya berusaha memberikan obat pada lukanya, ia sempat kabur sebelum akhirnya berhasil saya pegangi lalu kembali menangis dengan keras saat obat bereaksi dengan lukanya.
Seandainya saja ada obat yang bisa saya berikan pada anak - anak tanpa mereka harus merasa perih, batin saya saat itu. Ternyata penantian saya berakhir mentemen. Sekarang sudah ada Hansaplast Spray Antiseptik yang #GakPakePerih . Kemarin saat abang Rafa sedang bermanuver dengan sepedanya, nggak lama terdengar suara sepeda jatuh. Ternyata lututnya terluka karena menahan badannya. Saat saya bersihkan lukanya dari pasir dan menyemprotkan Hansaplast Spray Antiseptik, tak ada lagi wajah meringis karena menahan perih.
Ya karena memang dengan Hansaplast Spray Antiseptik ini bikin #GakPakePerih . Abang rafa pun sempat bertanya ini obat atau air sih Bun isinya? Karena memang nggak berwarna dan hanya ada bau samaar sekali, mirip air biasa. Setelah saya jelaskan kalau ini adalah cairan antiseptik untuk membersihkan luka, Abang Rafa langsung nyengir dan bilang " keren ya Bun". Iya. Saya pun merasakan kalau produk ini tuh keren. Tapi penasaran juga sih kok bisa nggak bikin perih ya?
Ternyata keberadaan Polyhexanide (PHMB)sebagai kandungan utama dari Hansaplast Spray Antiseptiklah yang membuat tidak ada rasa perih. PHMB ini merupakan zat antiseptik yang banyak digunakan oleh dokter di rumah sakit karena efektif untuk membersihkan luka, namun kandungan ini tidak dijual bebas. Hansaplast hadir dengan menformulasikan zat antiseptik tersebut dalam bentuk spray yang bisa kita beli.
Uwoh, gitu toh ya perjalanan si PHMB ini. Kalau untuk saya sih Hansaplast Spray Antiseptik ini penting untuk dimiliki di rumah. Karena saat terjadi luka kita nggak bisa langsung memberikan obat.
Sebaiknya yang dilakukan saat terjadi luka adalah
1. Membersihkan luka dari pasir atau batu kecil. Bisa dilakukan dengan menepuk pelan atau dibasuh air yang mengalir
2. Semprotkan cairan antiseptik. Kegunaan cairan antiseptik ini adalah untuk mencegah infeksi juga membantu agar luka bisa sembuh maksimal.
3. Gunakan plester agar luka terlindungi
4. Berikan salep penutup luka agar tidak meningkalkan bekas.
Yang harus diingat dan nggak kalah pentingnya adalah tangan kita sebagai yang menangani luka juga harus dalam keadaan bersih. Jangan sampai tangan kita kotor dan berakibat masuknya infeksi pada luka buah hati kita, atau luka kita sendiri.
Jadi sekarang dengan #Hansaplats Spray Antiseptik mengobati luka jadi #GAkPakePerih deh..
No comments