Bismillah
Apa kabar semuanya?
InsyaAllah sehat – sehat semua yaa..
Selama sekitar 9 bulan di rumah aja, kerasa banget nih jumlah langkah di tracker saya berkurang. Haha.. Ya maklum kan, namanya juga buibu. Biasanya dari pagi setelah siapkan sarapan langsung ke sekolah Abang Rafa. Di sekolah Abang Rafa saya nggak sekedar nganter, tapi seringnya turun juga dan ngobrol dengan Ummahat lain plus bagian Admin sekolah. Maklum mamak bagian dari komite sekolah. Haha..
Sehabis itu biasanya sekedar muterin sekolah untuk lihat kondisinya. Ya maklum deh, agak – agak pengen tauan emang emaknya duo bujang ini. Mana tau ada yang bisa diupgrade kan ya dari kondisi terkini sekolah. Baru deh pulang, biasanya Arsel sudah bangun sih. Jadi nemenin Arsel sarapan plus Ayahnya siap – siap mau berangkat. Setelah suami berangkat, Arsel main di luar sekitar 30 menit kemudian main di rumah sampai waktunya jemput Abang Rafa.
Kegiatan lain yang jadi favorit adalah belanja bulanan atau mampir ke beragam toko. Kayaknya ada aja yang perlu dibeli. Jadi lumayan sering bawa anak – anak entah ke mall atau toko. Belum lagi kalau Arsel ikut mengantar Abang Rafa di pagi hari, sebelum pulang kami sering mampir ke taman untuk main sejenak. Plus tentunya beragam event yang bisa saya datangi. Event yang diadakan di restoran, taman, mall sampai di area pameran.
Sejak pandemi banyak hal yang nggak bisa dilakukan. Mengantar ke sekolah jelas nggak, event tentunya berubah menjadi online semua, belanja bulanan pun kalau nggak perlu – perlu banget keluar saya lakukan secara online, taman – taman ditutup dan banyak lagi yang lainnya. Senang sekali tentunya, karena kerasa banget kami sekeluarga jadi makin dekat khususnya karena suami WFH. Jadi bisa lebih sering bertemu dan ngobrol langsung. Makan siang pun jadi bareng terus. Belum lagi bonding dengan Abang Rafa karena sekarang mamak ambil pekerjaan tambahan jadi guru. Beuh, mantap kan. Semoga bonding karena main guru – guruan ini bonding yang positif ya. Hihi..
Setelah sekitar 3 bulan menjalani rutinitas #dirumahaja mulai kerasa deh kok badan kayaknya nggak enak ya. Lumayan pegel – pegel padahal di rumah terus, belum lagi kok serumah jadi gampang cranky. Duo bujang juga kok sering banget berantem. Ah, tampaknya kebosanan mulai muncul nih. Tapi tetap patuh dong hanya #dirumahaja. Mamak puter otak deh cari aktivitas yang bisa dilakukan di rumah aja atau kalau memang perlu keluar rumah harus dengan Protokol Kesehatan yang ekstra.
Jadi sekarang kami mau berbagi nih tentang kegiatan kami selama pandemi. Tentunya yang berhubungan dengan kesehatan tubuh ya. Beberapa hal yang kami lakukan untuk menjaga kebugaran tubuh semasa pandemi antara lain adalah sebagai berikut
1. Jalan Pagi
Nggak bisa dipungkiri bahwa olahraga memang mutlak harus dilakukan meski pandemi terjadi. Sejak pandemi, kegiatan jalan pagi keluar rumah setiap hari saya sempat terhenti karena merasa kurang aman untuk keluar rumah. Namun lama kelamaan karena terasa badan nggak enak akhirnya kami memutuskan untuk jalan pagi di waktu wiken saja dengan tetap menggunakan masker tentunya. Nggak nyaman? Ya jelas. Namun protokol kesehatan wajib dijalankan. Kalau lagi males menggunakan masker saya memilih jalan di treadmill atau mengelilingi rumah. Targetnya? 7000 langkah per hari saja. Biasanya ditambah kegiatan di rumah, nyampe lah 10000 langkah saat menjelang tidur.
2. Bersepeda
Sekitar 3 bulan terakhir ini, kami rutin bersepeda pada saat wiken. Awalnya hanya di sekitar wilayah rumah. Lama – lama mulai semakin jauh. Dari rumah ke UI, bersepeda di Sudirman – Thamrin – Kota, Terkadang dari senayan kami pilih rute ke arah pondok indah fatmawati sebelum kembali ke senayan.
Targetnya minimal 20km kalau sama anak – anak, kalau berdua sih minimal 30km deh baru pulang. Kami menghindari jalur ramai seperti Sudirman – Thamrin. 1 bulan terakhir ramai sekali, sampai merasa khawatir sendiri. Ya meski semuanya menggunakan masker, tetap saja nggak nyaman. Makanya kami cari jalur yang sepi.
Saat bersepeda pastikan memakai semua atribut keselamatan ya. Semua dilakukan demi keamanan kita dalam bersepeda. Di awal - awal bersepeda, saya sempat merasakan pegal - pegal di paha bawah dekat lutut, tapi dirutinkan saja lama kelamaan juga terbiasa. Bersepeda juga merupakan cara untuk berjalan - jalan dengan keluarga yang menyenangkan. Karena sekarang semua dilakukan dari rumah, tentunya saat bersepeda ada banyak hal yang bisa kita lihat. Tapi ingat ya, nggak pakai mampir - mampir makan atau membuka masker di tengah jalan. Kami biasanya hanya istirahat di titik yang sepi untuk minum kemudian melanjutkan bersepeda. Makannya ya nanti di rumah setelah mandi.
3. Jaga asupan makanan dan minuman
Terdengar klise ya? Tapi memang itu yang mamak monitor setiap hari. Mengawali hari dengan honey lemon shot untuk semua anggota keluarga, dilanjutkan dengan sarapan buah. Untuk anak – anak biasanya setelah buah lanjut karbo macam kue pasar atau roti. Ya mamak juga sesekali lanjut karbo sih. Haha.. Nggak lupa juga makan makanan yang sehat dan bergizi. Kurangi gorengan sebisa mungkin.
Jajan – jajan minuman manis boleh juga sesekali. Tapi saya lebih memilih yang alami seperti air kelapa muda atau es buah bikinan sendiri. Cuma kalau lagi males dan pengen minuman yang manis, benerapa kali saya menyeduh Sari Temulawak. Dari namanya saja sudah jelas ya kalau minuman ini mengandung temulawak. Kenapa sih pilih Sari Temulawak. Oh ya karena ganti – ganti aja sis. Kali ini lagi pengen Temulawak jadi air kelapa muda dan teman – teman lain sabar dulu ya.
Selain itu juga karena Temulawak mengandung beragam manfaat yang baik untuk tubuh yaitu :
- ü Temulawak memiliki kandungan serat juga kurkumin yang tinggi, cocok banget untuk melancarkan pencernaan
- ü Temulawak memiliki senyawa anti peradangan, kece ya.
- ü Kandungan Pati dan Turmerol pada Temulawak akan mempermudah proses metabolisme tubuh kita
- ü Temulawak bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita. Cocok banget kan selama pandemi ini kita harus menjaga daya tahan tubuh
- ü Jika dikonsumsi berbarengan dengan jahe temulawak akan membantu mengatasi kelelahan
- ü Temulawak juga akan melindungi hati dari efek samping obat, bahasa kerennya hepatoprotektor.
- ü Temulawak bisa membantu memperbaiki nafsu makan. Ehem, kalau yang ini hati – hati ya timbangan jangan sampai geser kanan. 😝
Gimana kece kan si Temulawak ini? Nah semua manfaat tersebut insyaAllah bisa kita dapatkan dengan merebusnya. Cumaaaaa.. Kan mamak udah main guru – guruan sama Abang Rafa yang mana sering kali membuat emosi mamak melambung jauh. Jadi untuk merebus atau memarut Temulawak lalu mencampurnya dengan kawan – kawan herbal lain kok ya segan. Jadi mamak pilih cara yang paling yahud. Caranya adalah dengan menyeduh Temulawak dari Herbadrink.
Cerdas kan mamak? Nggak repot tinggal sobek trus tuang ke gelas, tambahkan air panas dan nikmati saat hangat. Kalau mamak dan Arsel sih sukanya hangat. Seolah – olah lagi menyeduh teh tapi kali ini teh herbal alias si temulawak. Kalau sedang bepergian juga enak banget kan dibawanya. Etapi jalan - jalannya nanti aja sih ya. Tunggu keadaan lebih aman untuk semua, sekarang sebaiknya kita menjaga daya tahan tubuh dengan baik.
4. Bermain di luar
Saat pandemi melanda, anak – anak nggak dapet izin main di luar rumah. Pokoknya anteng di dalam rumah, mau mainan berantakan di semua penjuru rumah, nggak apa- apa. Namun lama kelamaan kok kasihan banget mereka. Geraknya terbatas yng mengakibatkan jadi cranky dan juga makin tembem khususnya si abang. Jadi setelah Idul Fitri baru deh mamak kasi main di luar rumah. Masker tentunya wajib ya, meski di halaman rumah saja. Pokoknya protokol kesehatan harus jalan. Mereka ngapain? Ya main sepeda, main lego, main bola atau bikin eksperimer ala – ala. Apa saja yang bikin bisa main di luar termasuk mandi hujan. Membantu menyiram tanaman saat di rumah kakek nenek juga bisa banget. Hepi lho mereka. Ya karena dilanjutkan main air sih. Tapi tetap saja mereka bilang lebih seru main hujan.
Yess, saya dan suami termasuk orang tua yang membolehkan anak kami mandi air hujan. Tentunya setelah hujan sekitar 30 menit dan bukan hujan pertama setelah berhari – hari nggak hujan ya. Mmm, entah kenapa pokoknya rasanya kalau baru awal – awal hujan rasanya hujan ini mengikat segala virus yang ada di udara. Jadi lebih baik tunggu sebentar gitu. Nggak perlu lama, ya sekitar 20 menitan saja. Setelah itu mereka kembali masuk ke rumah dan langsung mandi.
Kalau nggak inget ada tetangga di kanan kiri, rasanya saya juga mau deh ikutan main hujan - hujanan. Haha.. Menemani anak - anak bermain juga sejatinya saya ikut berolahraga. Saat anak - anak bermain bola, nggak jarang saya dan suami juga ikutan. Lumayan kan berlari - lari mengejar bola plus tertawa karena tingkah laku anak - anak saat bermain. InsyaAllah bahagia juga membuat kita bisa menjalani pandemi dengan lebih santai.
5. Singkirkan gadget dan ngobrol
Ini yang bikin gemes. Adanya SFH dan WFH bikin sekeluarga nempel banget sama gadget. Durasi pegang gadget yng biasanya wiken pun amburadul karena sekolah pakai gadget. Belum lagi Arsel yang iri abangnya pegang gadget meski sebenarnya sedang mengerjakan tugas sekolah.
Kemudian saya tersadar kalau nggak balik lagi dengan kontrol yang tepat bisa-bisa serumah nunduk semua. Akhirnya pemberlakuan waktu dengan gadget pun kembali tegas, termasuk TV. Awal – awal pandemi saya lumayan longgar soalnya urusan screen time. Alasannya klasik dan agak kurang pintar sih, kasihan anak – anak bosan. Padahal yang namanya anak – anak saat mereka bosan mereka akan kreatif mencari cara bermain. Meski efeknya semua perabotan berantakan juga karena mereka bikin benteng. Haha. Intinya gadget akhirnya dipaksa tersingkir supay kami lebih sering ngobrol dan ketawa bareng. Supaya kebersamaannya lebih real deh.
Peer mamak juga untuk mengontrol penggunaan gadget pada duo bujang. Paling aman sih instal Family Link. Jadi penggunaannya bisa dilihat. Namun jangan lupa juga untuk membuka whatsapp anak - anak secara berkala. Maklum deh stiker yang beredar sekarang banyak yang meresahkan. Oh iya, pas bikin akun Family Link harus jujur ya tentang usia anak. Kan pakai email tuh, jadi saat bikin email juga harus jujur dengan usianya. Supaya pengawasannya lebih mantap.
Mamak harus rajin makan makanan bergizi juga salah satunya demi ini nih. Tetap waras saat mengawasi anak sampai ke urusan gadget. Pokoknya tujuannya adalah membersamai anak - anak selama mungkin. Dalam kondisi nggak ada pandemi aja usahanya harus ekstra supaya bisa terus sama duo bujang, apalagi saat pandemi. Harus lebih ekstra dong.
Kurang lebihnya sih 5 hal itu yang saya dan keluarga lakukan supaya tetap bugar. Kalau yang dilakukan untuk tetap waras menjalani pandemi ini, bisa banget dimulai dengan bersyukur karena kita masih bisa tertawa bersama keluarga di rumah. Lagi – lagi klise, tapi memang bersyukur dan berdoa adalah sesuatu yang harus terus dilakukan.
No comments