Rafa dan Allah (Saat si kecil bertanya tentang Tuhannya )

Akhir -akhir ini Rafa sering banget bertanya tentang Allah. Terdengar simple memang, tapi membuat saya harus berpikir keras saat ia tiba - tiba muncul di hadapan saya dan bertanya. Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca postingan seorang teman di sosmed miliknya tentang anaknya berusia 5 tahun dan bertanya mengenai Allah. Saat itu saya berpikir, oke pada saat Rafa berusia 5 tahun saya dan suami harus siap dengan pertanyaan- pertanyaan kritis yang diajukannya. Meski begitu, saya tetap mencari tahu lewat om Google bagaimana menjawab pertanyaan tentang Allah itu. Meski membacanya sekilas, ada beberapa poin yang sempat nyangkut di kepala saya dan saya gunakan sebagai bekal jika Rafa bertanya 'nanti'. Ternyata untuk saya dan suami, 'nanti' itu datang lebih cepat. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sempat diajukannya pada saya.

1. Bunda, Memangnya Allah itu ga suka ya kalau Rafa usil?

Kalau Rafa usianya sampai membuat temannya celaka ya tentunya Allah nggak suka. Tapi kalau sedang bermain dan bercanda sama teman ya nggak papa. Kalau temannya sudah nggak suka berhenti ya nak. 

Iya Bunda 

Dan akhirnya berlanjut dengan pertanyaan apa itu celaka? Apa bedanya dengan kecelakaan? Glek.

2. Memangnya Allah itu sukanya sama orang baik aja ya?
Allah itu sayang sama semua orang Rafa , tapi tentu saja Allah lebih suka kalau kita berbuat baik. Rafa suka nggak kalau dijahatin sama temannya?

Nggak Bunda

Tapi Rafa tetap sayang kan sama temannya?

Iya

Nah Allah itu seperti itu. Itu namanya Allah punya sifat Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dan akhirnya berlanjut dengan pertanyaan Maha itu apa sih bunda? Dududududu..

3. Terus nanti orang jahat itu diapakan sama Allah?
Semua orang yang melakukan sesuatu pasti akan dibalas Nak. Kalau orang baik, nanti akan disayang Allah. Kalau orang jahat pasti nanti akan dihukum sama Allah. Tapi kalau dia menyesal dan minta maaf, Allah insya Allah memaafkan.

Sama kaya Rafa ya minta maaf kalau habis berantakan mainan?

Haha... Iya nak..

Lanjutan pertanyaannya? Kenapa Allah itu baik ya Bunda? Isshhhh....pertanyaan yg lsg bikin emaknya nyaris mewek karena inget dosa.

4. Allah itu dimana sih bunda?
Karena udah baca2, entah bener apa nggak yg dibaca itu, jd jawabnya begini

Allah itu ada dimana - mana Rafa. 

Kenapa ada dimana - mana bunda?

Karena Allah itu selalu jagain Rafa.

Ooo, jd klo Rafa lg main, lg makan es krim, lg jalan - jalan sama Ayah Bunda, lagi beli mainan ( lho kok smua aktivitas yg enak- enak aja yang diingat ya?) Allah selalu jagain Rafa ya?

Iya nak.

Terus Allah nggak capek emang ya? Hmmmm

Berlanjut dengan kata - kata Kenapa Rafa nggak bisa lihat Allah bunda ?

Kemudian hening.. 
Emaknya melambaikan bendera putih minta break sejenak saya bisa googling.





Rafasya Warman
3 tahun 3 bulan


Kalau ada yg bisa memberikan referensi bacaan apa pun, saya menerima dengan senyum lebar. Hihi..


12 comments

  1. makasih sharing ceritanya mak, lagi nyiapin diri juga kalu nanti noofa tanya2 masalah Tuhannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi... Sama2. Mari cari cara paling mudah u menjelaskan ke anak yaa..

      Delete
  2. Saya pernah melewati tahap itu, Mak. Pernah juga, sih, saya tulis beberapa kali di blog. Tapi, saya coba crt singkatnya di sini, ya.

    Kalau diskusi sama gurunya wkt TK, memang susah2 gampang menjawab pertanyaan tentang keberadaan Allah ke anak2. Cara berpikir mereka jauh berbeda dengan orang dewasa. Karena Allah kan ghaib, sedangkan anak-anak itu umumnya masih visual. Apa yang mereka lihat, itu yang mereka tangkap. Masih susah untuk mencerna hal ghaib. Sesuaikan aja dengan bahasa dan cara berpikir mereka.

    Kayak Keke waktu TK, pernah protes PSnya rusak. Padahal probelmnya itu sebetulnya karena belum dicolokkin listriknya. Lalu saya minta Keke untuk berdoa sama Allah, minta PSnya dibenerin. Waktu itu Keke masih susah diajak berdoa karena yang dia tau yang selalu memberi itu orang tuanya bukan Allah. Karena setiap kali dia bertanya ttg keberadaan Allah, saya selalu menjawab spr Mak Jade. Ada dimana-mana. Dan, buat Keke jawaban itu abstrak banget.

    Ketika Keke berdoa, diam2 saya colokin PSnya. Dia girang banget dan baru percaya kalau Allah itu ada. Baru dari situ dia mulai mau belajar berdoa. Memang gak bisa singkat ngobrolin ttg Allah ke anak-anak, Mak. Harus tarik-ulur. Pelan2 meningkat sesuai kemampuan mereka berdiskusi dan berpikir. Jadi, kita yang harus ikut cara mereka berpikir. Bukan mereka yang harus mengikuti kita

    Pernah saya ajak anak-anak diskusi. Saya tanya, kalau robot bisa hidup karena apa? Mereka jawab karena battere. Trus, saya bilang kalau batterenya manusia itu nyawa. Cuma bedanya battere sama nyawa itu, nyawa gak kelihatan. Nah, seperti itulah Allah. Gak kelihatan tapi bisa dirasakan.

    Ya, pokoknya begitulah, Mak. Saya gak pake referensi buku apapun. Hanya menyesuaikan dengan usia mereka dan tarik-ulur ajah. Lama2 mereka ngerti, kok hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi penjelasannya teh Chi. Aku mau ubek2 blog ya ahh.. Iya nih, Udh sebulanan nanyain Allah terus. Memang mesti semangat menjelaskan setiap kali mereka nanya ya mbak. Kadang suka bingung mau jawab apa. Hihi..

      Delete
  3. Hehehehe Rafaaaaa.. Gw ikut nyimak lah yah :p

    ReplyDelete
  4. Jawaban Mak Myra kece!
    Mak Jade, percayalah, pertanyaan seperti itu yg bikin mumet. Hahahaha. I'am juga pernah nanya gitu, tp ga berentetan di saat yg sama. Jd kmrn dia nanya ttg Allah di mana, aku jawab persis kayak dirimu. Nah besoknya, abis mandi mau handukan, tiba2 dia nanya "Kok aku ga bs liat Allah, Ma?" Waduh! Kenapa nanyanya pas lagi kek gini, cobak? Akhirnya aku pending dulu jawabannya sampe beres pake baju. Hahahahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huwaa... Iya mumet beratss... Sekarang klo dia nanya yang gtu2 lg dan aku mentok akhirnya kubilang aja, Ntar qta tanya ayah yuks. Hahaha

      Delete
  5. Raffa cerdas, pertanyaannya bernas. Anak2 memang suka kasih pertanyaan2 polos tapi kritis. Untungkah ibunya pintar dan bijak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hrs pinter2 jawabnya nih. Makasi Udh mampir yaa..

      Delete
  6. Sama kaya Mak Myra, aku juga menjelaskan sesuatu yang "sulit" ke anak2, disesuaikan dengan daya tangkap dan logika anak2 pada saat itu saja. Kalo mereka mengerti, berarti masuk di logikanya. Kalo mereka gak paham, berarti aku yang harus mengubah cara menjelaskannya. Yang paling penting, jangan berbohong. Selalu katakan sesuai kebenaran, supaya penjelasan itu nantinya bisa diupgrade sesuai kemampuan dan logika mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mak Sary, nggak boleh smp bohong yaa. Scara mereka akan merekam semua yang kita bilang. Sip, makasi banyak u tipsnya..

      Delete