Memangnya kamu Sudah Besar ?

Sebagai pasangan menikah yang tinggal satu kota dengan orang tua kami masing - masing, maka setiap bulan kami diwajibkan untuk menginap di rumah orang tua kami. Bagusnya Rafasya jadi dekat dengan kakek neneknya, memang tidak bisa dipungkiri ia jauh lebih dekat dengan orang tua saya. Karena kalau ayahnya keluar kota sudah pasti saya akan kabur ke rumah orang tua saya. hihi..

Nah, cerita Rafasya ini terjadi saaat saya menginap di rumah orang tua saya. Yang sudah memiliki anak berusia 3 - 4 tahun pasti mengetahui bahwa bocah seumur ini sedang sangat ingin tahu tentang apa saja dan sudah merasa menjadi anak besar alias kakak - kakak alias s.o.t.o.y. Hahaha...

Jadi Rafasya ini sedang memasuki masa - masa merasa menjadi anak yang sudah besar. Duh apa ya bahasanya. Pokoknya dia merasa sudah besar aja. Jadi semua yang biasanya kami bantu, dia sudah nggak mau dibantu lagi. Makan sendiri, pipis - siram -basuh - pakai celana sendiri sudah sejak lama, naik / turun tangga sudah marah kalau dijagain (dijagain bukan dipengangin aja marah, apalagi dipegangin.. :D) , ah.. semuanya deh. Tapi ada satu yang sempat bikin Rafa bete yang (waktu itu) ia belum bisa. Apa itu?





Sore hari di komplek orang tua saya banyak anak - anak yang bermain. Sudah eranya cucu - cucu mereka sih, atau penghuni baru tipikal keluarga muda dengan 1 atau 2 anak balita. Rafa yang memang sudah biasa main sore kalau di rumah sendiri tentunya juga ingin main d luar. Akhirnya Ayahnya menemani ke lapangan tempat anak - anak bermain. Terjadilah percakapan ini

Saat melihat ada 2 anak yang terlihat sebaya dengan Rafa sedang bermain mobil - mobilan

Rafa : Mobil apa itu
Anak 1 : Mobil jip h*tw**el (enaknya anak2 bs lsg nyambung ngobrol dan main bareng meski baru kenal ya..)
Anak 2 : kami nggak punya mobilan ya? seru lho main mobilan
Rafa : Punya, tapi lang nggak bawa aja, sekarang bawanya pedang.
Anak 1 : Kamu main pedang, memangnya kamu umurnya berapa? (entah apa maksud si anak ini. Mungkin kalau main pedang harus yang sudah besar jg kali ya)
Anak 2 : iya, kamu umurnya berapa memangnya?
Rafa : 3 tahun (sebetulnya sudah 3 tahun 11 bulan saat dia ngobrol ini, tapi yang dia tahu kan 3 tahunnya saja)
Anak 2 : Kok kamu 3 tahun tapi badannya sama kaya kita ? (rafa memang tergolong tinggi untuk anak seumurnya)
Rafa : ....
Anak 1 : Yaudh yok kita main ngumpet - ngumpetan yok.
Rafa : Ayo..
Anak 2 : Eh kamu, memangnya kamu sudah besar ya?
Rafa : Iyalah.. sudah kakak - kakak. (efek kemarin bundanya sempat hamil, jadi sudah disounding kalau dia akan jadi kakak)
Anak 1 : Coba kalau kamu sudah besar bisa bilang R nggak?
Rafa : ... llrrllrlllll
Anak 2 : Hahaha.. itu mah belom bisaa. Belum besar berarti kamu.
Anak 1 : Iya, kalau sudah besar itu seperti kita, umurnya udh 5 tahun dan bisa bilang R
Rafa : cuek aja sambil main pedang..

Akhirnya mereka tetap main bersama dan berkenalan. Tapi saat sampai di rumah Rafa cerita dengan nada dan wajah yang bete karena dibilang belum besar. Berujung pada anaknya jadi berlatih lumayan serius saat ada kata - kata dengan huruf R, ia akan mengulanginya. Sebetulnya Rafa sudah hampir bisa, hanya saja masih terbiasa dengan pengucapan R yang tidak terlalu jelas.

And, Guess What? Now, an R is not a problem for him. Yippieee...



Jadi, kamu sudah besar atau belum? :D





<span data-sociabuzz-verification="684f5d25" style="display: none;"></span>

11 comments

  1. Hehehe, dulu pas aku masih kecil, ukuran dianggap udah besar atau masih kecil juga ditentukan sudah bisa bilang R atau belum :D

    ReplyDelete
  2. Bhahahhaa... Lucu banget Rafa. Bagus juga tu ya temen-temennya bikin dewasa xD

    ReplyDelete
  3. Rafa accepting the challenge dari anak yg lebih besar ya. Hebat jd bisa bilang R :D

    ReplyDelete
  4. Buat kita anak srg besar terlalu cepat hehe...

    ReplyDelete
  5. hahahahahaha...ada2 aja,lucu juga ya

    ReplyDelete
  6. wah Rafa jadi termotivasi ya belajar bilang huruf R

    ReplyDelete
  7. Wahhh aku malah g pgn ajarin anakku ngomong R.. hihihihi...nth kenapa org yg ga bisa ngomong R itu sexy kalo ngomong..apalagi bicara bhs asing :D.. makanya aku g maksa ankku latihan itu mba :D. tp kalo suatu saat dia bisa, ya sudahlah ;p

    ReplyDelete
  8. Hahahahaha lucu banget Rafa.. Pride nya ternodai yaaa buyuuu. Aku inget-inget deh supaya nanti kalo Kal masuk stage ini emaknya udah ngerti..

    ReplyDelete
  9. Lucu banget Rafa haha. Kalau anak cowok kayaknya memang cenderung lebih cepet ngerasa "i'm a big boy, i dont need ur help"-moment ya. Kalo Shaina masuk tahap itu pas umur 5-6thn malah. Btw, R or rlrllll bukan problem ya Rafaa just keep playing & socializing :)

    ReplyDelete
  10. Rara yang baru mau 3 tahun aja sudah kayak gitu mbak. Sudah nggak mau dipilihin baju, nggak mau dipakein baju, nggak mau di suapin, ambil minum sendiri...aduuuh pokoknya sok-sok an udah besar aja dia. Hehe..

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete