MasyaAllah anaknya lucu banget
Pintar ya anak kamu
InsyaAllah sehat ya bayi dan ibunya
Beberapa ungkapan di atas tentunya merupakan ungkapan yang ingin kita dengar terhadap janin atau pun buah hati kita. Sebagai seorang ibu (dan juga ayah) pasti kita mengharapkan yang terbaik untuk generasi penerus kita. Namun terkadang pengharapan tersebut tidak diwujudkan dalam bentuk perhatian dan perlakuan bahkan sebelum janin tersebut hadir dalam rahim sang ibu. Maksudnya?
Selasa kemarin saya menghadiri acara #CelebrateTheExtraordinary yang juga bertepatan dengan Pekan ASI sedunia. Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya masing - masing. Salah satunya adalah Dr. dr. Ali Sungkar SpOG (K) yang merupakan Ketua Perkumpulan Perinatologi Indonesia ( PERINASIA) dan Anggota Dewan Penasihat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia DKI Jakarta. Ini kutipan dari beliau
1000 hari pertama merupakan fondasi penting bagi masa depan anak, oleh karena itu sangat penting untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh ibu dan bayi.
dr. Ali Sungkar SpOG
Fase tersebut adalah Fase Antenatal (saat kehamilan) , Fase Early Postnatal (saat bayi) dan Fase Early Childhood. Pada ketiga fase ini nutrisi dan dukungan lingkungan pada ibu sangat penting. Terkadang banyaknya mitos membuat ibu hamil jadi membatasi asupan gizinya. Ya nggak sih?
Coba diingat-ingat, semasa hamil permah nggak sih anda dilarang mengkonsumsi suatu makanan padahal anda menyukainya? Kalau saya dulu pernah diberitahu untuk tidak mengkonsumsi durian. Dan saya memilih untuk tetap makan durian. Semasa hamil saya makan apa saja yang saya mau makan. Tentunya tidak dalam jumlah yang berlebihan ya. Padahal ibu hamil itu kan bukan orang sakit yang makanannya harus dibatasi. Asalkan kehamilannya sehat, ibu hamil diperkenankan untuk mengkonsumsi apapun dalam jumlah sewajarnya. Setidaknya itu yang dikatakan oleh obgyn saya.
Nutrisi yang baik sejak bayi masih di dalam kandungan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup si anak kelak. dr. Ali Sungkar memaparkan bahwa ibu hamil yang kekurangan nutrisi bisa menyebabkan bayi yang lahir akan memiliki berat badan yang rendah. Bayi yang berat badannya rendah jika mengalami masa pertumbuhan dengan gizi yang kurang kemungkinan akan tumbuh menjadi anak yang pendek. Jika malnutrisi berlanjut maka akan menjadi orang dewasa yang juga pendek. Tentunya kita nggak mau hal tersebut terjadi ya kan?
Jika tadi dr. Ali Sungkar membagi 3 fase yang sangat penting pada kehidupan seorang anak, mbak Ines Yumahana Gulardi MSc bahkan menambahkan hal lain yang nggak kalah pentingnya. Menurut Senior Nutrition Manager dari PT Fonterra ini, sebaiknya calon ibu sudah memperbaiki nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya sejak 3 bulan sebelum kehamilan. Benar juga sih. Saya masih ingat saat saya mencoba untuk hamil, baik Rafasya atau Arsel, obgyn saya meminta untuk makan makanan yang sehat dan berolahraga.
Ketika seorang ibu mendapatkan cukup nutrisi, tubuhnya dapat memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri maupun kebutuhan anaknya.
Ines Yumahana Gulardi, Senior Nutrition Manager PT Fonterra
Mbak Andriani - Mbak Cynthia - Mbak Maria - Mbak Ines - Mbak in9a
Bener banget kan perkataan mbak Ines itu. Coba deh, kalau kita sebagai bumil atau busui saja nggak bisa mendapatkan cukup nutrisi pasti kita khawatir kan dengan kondisi buah hati kita. Gampangnya gini, saat hamil atau menyusui pernah nggak sih buibu sekalian 'bandel' dalam urusan makanan. Misalnya tetiba dari pagi sampai malam makannya Fast Food terus. Di hati kecil pasti ada deh yang bilang ' Duh, kayaknya aku kebanyakan jajan, kurang makan sayur deh ni. ' Trus langsung mlipir ke toko untuk pesan coldpressed juice entah buah murni atau yang dicampur sayur, buat menebus 'dosa' kebanyakan jajan fastfood tadi. Iya nggaaakk? Atau jangan - jangan saya doang lagi yang begitu. Haha..
Intinya, sebagai ibu kita pasti akan berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hati kita termasuk untuk urusan nutrisi. Nah sebaiknya nutrisi yang baik ini sudah mulai dikonsumsi sejak merencanakan kehamilan. Namanya juga merancang masa depan anak ya kan, tentunya nggak mau deh main - main. Apalagi anugerah memiliki anak adalah hal prerogatifnya Allah. Karena nggak semua pasutri diberikan rezeki untuk langsung memiliki buah hati.
Bicara tentang rezeki mendapatkan buah hati, kemarin hadir juga Cynthia Lamusu dan Surya Saputra yang berbagi tentang cerita mereka. Dulu saya lumayan sering melihat Surya Saputra di sebuah Mall di kawasan TangSel. Sampai akhirnya Surya menikah dengan Cynthia, saya jadi sering melihat di Instagram tentang usaha mereka mendapatkan buah hati lewat program IVF di rumah sakit yang sama dengan saya. Rasanya saya termasuk salah satu diantara ribuan orang yang ikut senang dan mendoakan mereka saat akhirnya mbak Cynthia hamil dan melahirkan si kembar. Jadi lumayan hepi pas kemarin bisa mendengar pasangan ini berbagi cerita secara langsung.
Sebagai ibu dari bayi kembar, mbak Cynthia mengalami beberapa masalah saat menyusui. Karena si kembar lahir sebelum waktunya alias prematur, maka si kembar harus tinggal di rumah sakit lebih lama daripada ibunya. Huhuhu... Pasti sedih sekali ya. Saking sayangnya dengan si kembar, menurut Mas Surya Mbak Cynthia ini pernah loh naik ojek hujan - hujanan demi mengantar ASIP untuk si kembar dan hampir slip di jalan. Nama pun seorang ibu yaa, apa saja pasti dilakukan. Apalagi demi si buah hati yang dinantikan selama 8 tahun dan sedang di inkubator. Kebetulan mbak Cynthia ini ASInya nggak terlalu banyak namun semangatnya masyaAllah.
Setiap kali saya memerah ASI, berapapun yang saya dapatkan saya selalu berterima kasih pada Allah. Karena saya yakin berapapun ASI yang saya hasilkan dan saya berikan pada anak - anak saya, insyaAllah akan menjadi manfaat bagi mereka.
Cynthia Lamusu
Duh kalau buibu kemarin hadir di acara #CelebrateTheExtraordinary ini, pasti reaksinya sama deh seperti saya pas mendengar mbak Cynthia mengatakan hal diatas. Langsung mata rasanya panas dan air mata sudah ngembeng aja tanpa permisi. Terharu rasanya.
Lain pula dengan Mbak Maria Leonnyta yang merupakan ibu Pejuang ASI. Mbak Maria ini menjadi ibu Yang mengASIhi anaknya dan juga anak - anak lain. Kok bisa? Memangnya ASInga mbak Maria ini berlimpah ya? Ternyata nggak loh Bu. Biasa aja.
Saya bukan tipe busui dengan ASI berlimpah, namun saya konsisten setiap 2 jam sekali memompa ASI saya. Kuncinya ya makan sehat, konsisten memompa dan istirahat yang cukup.
Maria Leonnyta
Memang ya menjadi ibu itu berjuta rasanya. Untuk saya pribadi yang sudah mengalami 4 kali kehamilan, meski yang 2 keguguran, namun tetap menyisakan cerita yang berbeda - beda. Kalau dulu saat hamil Rafasya saya adalah pemakan segala dari awal hingga akhir, beda halnya saat hamil Arsel. Di awal kehamilan saya harus bedrest karena pendarahan di dalam rahim dan saya nggak doyan nasi. Akibatnya meski saya makan makanan lain selain nasi, Berat Badan saya nggak naik terlalu banyak. Kemudian saya pun bingung, khawatir bayi saya kurang nutrisinya. Begini nih jadi bumil, BB naik banyak salah, BB naik dikit kok malah bingung. Banyak maunya ya. Haha.
Pada kehamilan Arsel saya juga sempat mencicipi susu ibu hamil yang ternyata rasanya Subhanallah saya nggak doyan. Terlalu bau besi gitu deh. Sayangnya saya belum berkenalan dengan Anmum Materna waktu itu. Karena kemarin saat saya mencicipi Anmum Materna di Hotel Raffles, rasanya enak. Gimana ya, creamy gitu cokelatnya tapi nggak bikin eneg. Ternyata selain rasanya yang enak, Anmum Materrna memiliki nutrisi makro dan mikro dengan Ganglioside (GA) dan DHA. Cuma untuk bumil saja nih susunya? Oh tenang, buat busui juga ada namanya Anmum Lacta. Jadi baik bumil dan busui, keduanya bisa memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa yang penting yaitu kehamilan dan menyusui. Baik Anmum Materna maupun Anmum Lacta, keduanya memiliki kadar gula yang cukup kok. Jadi insyaAllah nggak membuat berat badan melonjak drastis akibat gula berlebih.
Trus kalau nutrisi yang masuk sudah cukup,berarti bumil dan busui sudah bisa berlega hati dong? Beluuuumm. Kami ini, para bumil dan busui memerlukan support system yang bisa diandalkan. Support system masing - masing bumil dan busui ini berbeda - beda ya. Kalau untuk saya yang nomer satu tentunya suami, kemudian keluarga kandung baru diikuti keluarga suami. Alhamdulillah support system saya bisa diandalkan. Mereka sangat mendukung pemenuhan nutrisi saya sejak hamil dan selama menyusui.
Nggak cuma itu, mama saya yang merupakan generasi kelahiran tahun 50 an sangat mendukung saya saat memberikan ASI penuh dan juga MPASI di usia 6 bulan. Karena nggak sedikit kan yang melakukan MPASI dini hanya karena orang tuanya memberikan alasan kamu juga dulu umur 3 bulan disuapin pisang. (Plis jangan marah ya kalau di era 2017 ini ternyata masih ada yang begitu. Silakan gugling tentang bahayanya).
Kami ingin memberdayakan dan menginspirasi para ibu dan keluarganya dengan pengetahuan dan perhatian yang tepat.
Rohini Behl, Marketing Technical Advisor Fonterra Brands Indonesia
Nah, kalau nutrisi bumil dan busui sudah terpenuhi plus memiliki support system yang bisa diandalkan baru deh kita bisa berlega hati. Karena insyaAllah kondisi lingkungan kita memungkinkan untuk membesarkan si kecil dengan baik demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. Terdengar lebay yah? Tapi bener lho, bayi - bayi kita lah yang nantinya akan meneruskan merawat negara ini. Jadi mari perhatikan asupan nutrisi yang masuk sejak merencanakan kehamilan. Karena ibu yang sehat insyaAllah akan melahirkan bayi yang sehat pula.
Psst, coba itu yang pada nanya kenapa saya bisa menulis panjang kali lebar padahal datangnya bawa anak, mengenai event #CelebrateTheExtrordinary harap tenang. Nih saya kasi bocoran tentang suasana di sana. Ada playground dan ruang menyusui plus makanan yang enak. Untuk saya bonus si abang Rafasya yang masyaAllah sudah bisa menjaga Arsel selama saya mengikuti acara. Jazakillahkhoir ya anak soleh bunda.
Kita harus terus semangat ya mba jade ayu...
ReplyDeleteJadi mama itu luar biasa....
Nursing room nya cantiiik bgt ya, aku semepet istirahat disitu pas br dtg. Rasanya nyaman :D
ReplyDeleteMenimba ilmu tanpa kenal waktu. Acara kemarin sarat banget manfaatnya. Saya suka sama sharing pengalaman Maria Leonnyta dan Cynthia :)
ReplyDeleteUlasan dokter dan Mba Ines pun tak kalah mantap.
Ini eventnya memang sangat ramah anak. Selain dibolehkan bawa anak, juga ada fasilitas Playgroundnya. Semoga menyusuinya lancar ya Bun apalagi kalau minum Anmum Lacta.
ReplyDeleteSuka gemezzz sama buk ibuk yang belum cukup umur anaknya udah disuapin pisang ya. Kadang suka melongo aja gitu, kebanyakan sih karena saran orangtuanya yang bilang pake ASI aja anaknya belom kenyang. Duh...duh...
ReplyDeleteBnr bngt mba selain Susu asupan brgizi jg pnting bg tumbuh kmbang kita dn buah hati y mba
ReplyDeleteSaya suka salad,seafood,tapu manut ketika hamil trimester untuk ga asup itu.bumil memang penuh perjuangan
ReplyDeleteIni emang tugas kita2 para emak2 sosmed, sosialisasi kepada ibu2 lainnya ya.
ReplyDeleteah iya, saya setuju mbak, ketika hamil menyusui jgn takut makan ini itu, asalkan tdk berlebihan dan harus diimbangi. Btw, enak ya ada abang ganteng dah bisa jaga dedenya.
ReplyDeleteSemoga lingkungan kita dan orang terdekat paham ya bagaimana ibu hamil dan menyusui membutuhkan dukungan besar.
ReplyDeleteAku suka nyimak cerita beginian BuY, aku belom kebayang hidup bareng orang lain tiap hari apalagi jadi Ibu. So, cerita BuYu mayan banget buat bekel :D
ReplyDeleteAnak-anakmu cakep-cakep banget, Yu. Kayaknya aku baru meratiin dah. Kayak bule semua. *gemes*
ReplyDeleteRafasya pas di playground bantu jaga adik ya sambil mainan. Aku sempet liat. �� Mba ayu gendongin sambil foto event yaa^^ si adik jg nggak rewel ya ����
ReplyDelete