Hola..
Ngobrol tentang keuangan lagi yuks mentemen. Masih ingat nggak dengan Workshop yang saya ikuti bulan lalu? Baca disini ya.
Nah, hari Kamis kemarin saya menerima undangan Workshop kedua yang diadakan oleh @ibuberbagibijak bareng Prita Ghozie dari The Urban Mama. Workshop kedua ini akan berbicara mengenai Budgeting & Saving. Sudah siap belum? Hihi..
Untuk teman - teman yang Muslim, saya punya pertanyaan nih. Sebentar lagi kan Idul Adha, tentunya untuk yang mampu biasanya akan melakukan ibadah Qurban kan? Uang untuk membeli kambing atau sapinya diambil dari pos yang mana tuh? Dari gaji bulanan atau dari tabungan atau dari THR ?
Kalau masih ada yang menjawab dari gaji bulanan, berarti pengelolaan keuangannya harus dibenahi tuh. Karena, membeli Sapi atau Kambing merupakan sesuatu yang dilakukan setiap tahun,sebaliknya dananya diambil dari THR. Kalau diambil dari gaji bulanan, bisa - bisa membuat hari demi hari setelah pembelian hewan Qurban jadi terasa berat ya kann.
Kebutuhan Saat ini & Kebutuhan Masa Depan
Yang namanya manusia, tentunya punya beragam kebutuhan. Apalagi dalam satu keluarga. Untuk itu seorang ibu perlu mengatur dengan cermat pemasukan juga pengeluaran yang berlangsung dalam keluarga. Kejelian seorang ibu diperlukan agar bisa membedakan jenis kebutuhan yang ada, yaitu
* Kebutuhan Saat Ini ( Jatuh Temponya dalam 12 bulan)
Yang termasuk dalam kebutuhan saat ini adalah biaya bulanan rumah tangga kita. Misalnya belanja bulanan dan uang sekolah anak
* Kebutuhan Masa Depan ( Jatuh Temponya lebih dari 12 bulan)
Meski masih di masa depan namun kita perlu memilikinya. Misalnya kebutuhan naik haji dan dana pensiun.
Dengan mengenal jenis kebutuhan yang ada, kita akan lebih mudah mengatur pos keuangan di rumah. Ehem, meski kadang yang sulit itu membedakan antara kebutuhan dengan keinginan sih. Apalagi perempuan itu kebanyakan pakai perasaan ya. Makanya nih, jangan sampai keuangan rumah tangga kita berantakan akibat hobi belanja online.
Nyicil boleh nggak sih?
Terus kalau sudah tahu jenis kebutuhannya boleh nyicil nggak? Menurut mbak Prita sebaiknya kita membiasakan diri untuk tabung dulu, beli kemudian. Kenapa? Ya karena supaya mengurangi hutang dong ya. Namun kalau misalnya kita berencana untuk pergi berlibur 6 bulan lagi, kita boleh kok membeli tiket pesawat di bulan ini dan mencicil ya selama 3 bulan ke depan. Ini yang aman ya. Mau yang lebih aman lagi, ya bayar lunas langsung. Hihi..
Jangan sampai kita mau berangkat liburan bulan depan tapi biayanya harus dicicil selama 3 bulan ke depan. Tekor dong namanya. Masa pulang liburan kita harus bayar utang. Reminder juga nih buat saya. Kadang kan ya namanya buibu kita tulisan diskon tiket langsung kalap. Padahal harus cermat berhitung buuu.
Kalau sudah bisa membagi jenis kebutuhan yang ada, baru deh duduk bareng Pak Suami ngopi di meja makan (biar irit ya jadi di rumah aja ngobrol nya) sambil ngomongin mimpi yang ingin dicapai. Apakah mimpinya merupakan mimpi jangka pendek, menengah atau jangka panjang? Kalau saya dan suami, mimpi jangka panjangnya adalah pengen bisa melunasi KPR. Mimpi yang menengahnya adalah pengen berangkat haji. Setelah menentukan mimpi, baru deh bisa mencari sumber dana untuk mencapai mimpi tersebut. Sumber dananya bisa dari aset yang dimiliki, THR atau berinvestasi.
Tips dari Mbak Prita
Banyaknya pengeluaran dalam rumah tangga terkadang membuat kita lepas kontrol. Padahal semua pengeluaran dan pemasukan yang terjadi harus jelas demi hidup damai sampai waktunya pak suami gajian lagi. Ya kan? Kemarin, mbak Prita membagikan tips untuk mengatur keuangan dengan lebih mudah.
Sebaiknya dana yang masuk dibagi ke dalam 3 rekening. Yaitu rekening untuk biaya bulanan, rekening untuk dana darurat dan rekening untuk investasi plus tabungan.
Jadi, saat kita melakukan pembayaran sederet biaya bulanan seperti gaji asisten rumah tangga, iuran TV kabel atau uang sekolah anak, kita nggak akan khawatir pos dana darurat kita terganggu. Karena godaan belanja, apalagi belanja online itu sungguh mengerikan. Apalagi dengan mudahnya klak klik transfer. Tetiba itu belanjaan nyampe aja di rumah. :D
Saya jadi pengen mencoba nih membagi ke dalam 3 rekening. Selama ini saya baru membaginya ke dalam 2 rekening saja. Menulis sih mudah, tapi praktek ya jauh lebih sulit. Tapi demi mencapai mimpi, saya harus bisa. Karena,
Nggak masalah berapa pun pemasukan yang kita terima, tapi berapa banyakkah yang kita bisa tabung
Ahh semoga kita makin pinter ya mengatur keuangan keluarga kita. Jangan lupa ya difollow akun IG @ibuberbagibijak . Disana banyak sharing tips untuk membuat keuangan kita lebih sehat. Yuk, berbenah keuangan keluarga bareng -bareng.
Ideem, aku juga baru di pos-kan ke dua rekening setelah sebelumnya ada lebih banyak pos tapi ternyata malah bikin puyeng, haha. Masih perlu banyak belajar nih, makasih ya infonya Mba Ayu :*
ReplyDeletehiks, sampai sekaran belum bisaaa membuat pos pos kebutuhan teratur, masih serabutan, paling utk utama dulu, uang sekolah, listrik, PAM :)
ReplyDeleteAlhamdulillah udah mencoba punya tiga rekening mba tapi emang belum teratur ngisi yang buat invest sama tabungan haha thanks for sharing mbaa, salam kenal
ReplyDeletetiga rekening kayaknya yg 2 jangan pake atm hihihi biar ngga kepake terus :D seringnya kegoda mulu kalau ada atm di dompet.. hiks
ReplyDeleteAyo, Mbak mulai pakai 3 rekening. Terbukti aku jadi gak keder liat uangnya hahahaha.
ReplyDeleteLagi was2 dana darurat ni Mba, haha terkuras buat nikahan
ReplyDeleteWaduuh,, Bener banget nih ide dan gagasannya, tak coba dahulu deh mbk, semoga saya konsisten bisa menjalankan tips diatas..
ReplyDeleteKeren deh ,,
Ini ilmu banget ya, wah akupun ada di sini tapi ga ngeh ya mbak dengan dirimu. Semoga kedepan bisa say hello hehe. Iya bener sebaiknya kurangin cicilan dan membiasakan menabung dulu xixi, awas kalap juga lihat diskonan ya wkwk
ReplyDelete