Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang Penyimpanan Tali Pusat bersama Cordlife


"Wah bayinya terlilit tali pusat nih Bu."
" Ada 2 lilitan tali pusat, tapi longgar kok Bu."
" Nanti jangan lupa ya tali pusatnya taruh di kapas trus simpan di wadah dan dikasih bunga."
" Jangan lupa ya nanti Ari - artinya si bayi ditanam bersama dengan tali pusat trus diberikan lampu."

Mungkin itu yang biasa kita dengar di masyarakat jika menyangkut pada tali pusat. Ada beberapa kebiasaan yang kalau dipikir dengan logika biasanya agak aneh ya. Hihi.. Tapi sebenarnya mentemen sudah tahu belum sih tentang tali pusat itu sendiri? Beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis mengenai tali pusat, tulisannya ada disini dan disini. Lantas kenapa sekarang mengangkat kembali tema yang sama? Semata - mata karena saya ingin melunasi hutang cerita mengenai pengalaman saya dalam menyimpan tali pusat dan supaya semakin banyak orang mengetahui mengenai penyimpanan tali pusat ini. Yuks, kita bahas lebih lanjut. Tenang, insyaAllah saya akan berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. 




Tali pusat
Sebelum kita ngobrol lebih jauh, ini pengertian tali pusat menurut Wikipedia 

Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus(janin).[1] Fungsi dari tali pusat adalah menjaga viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin.[1] Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutan oksigennutrisi, dan faktor pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat.[1] 

Kalau gampangnya sih, tali pusat itu adalah jaringan yang menghubungkan antara ibu dan bayi. Untuk yang sudah memiliki buah hati, pasti sudah pada tahu ya bagaimana bentuk fisik si jaringan ini. Untuk mentemen yang belum memiliki buah hati, tali pusat itu ya secara kasat mata memang terlihat seperti tali yang 'nyambung' antara ibu dan bayi. Melalui tali pusat inilah bayi mendapatkan asupan nutrisi juga melakukan pembuangan. Nah, darah tali pusat inilah yang mengandung banyak manfaat jika disimpan.Penasaran? Baca terus ya.  



Pada acara Cordlife Awesome yang diadakan 15 November 2017 , bertepatan dengan World Cordblood Day di Hongkong Cafe yang saya hadiri, ada 3 pembicara yang mengupas lebih dalam mengenai tali pusat ini. Yang pertama ada dr. Ardiansjah Dara, SpOG sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Meriana Virtin sebagai Medical advisor PT.Cordlife Persada dan juga Fanny Novia sebagai Brand Ambassador PT. Cordlife Persada dan mbak Vibrie sebagai MC. Awesome disini merupakan kepanjangan dari Awareness for Some People yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya menyimpan darah tali pusat.





dr. Dara menjelaskan bahwa selain mengandung darah tali pusat, tali pusat ini mengandung wharton jelly ( mengandung 1 macam sel punca mesenkimal / MSCs) , arteri umbilicalis dan Vena umbilicalis. Ketiga bagian ini dilindungi oleh lapisan yang sering disebut sebagai membran tali pusat, dimana membran tali pusat ini mengandung 2 macam sel punca yang penting termasuk MSCs dan sel punca epitelial (EPSCs). Jadi baik darah tali pusat atau pun tali pusatnya, keduanya merupakan bagian yang sangat penting dalam penyimpanan sel punca.

Mengapa menyimpan darah tali pusat?

Oke deh, ternyata darah tali pusat ini memiliki banyak kandungan penting. Tapi kenapa sih kita sebaiknya menyimpan darah tali pusat ini? Jawabannya adalah karena apa yang sel punca bisa lakukan pada keluarga kita. Pernah menonton film scifi dimana aktornya tangannya putus lalu kemudian bisa tumbuh kembali. Kurang lebih seperti itulah yang dilakukan oleh sel punca, namun kalau di film itu yang edisi lebay ya karena sel nya bisa beregenerasi dengan amat sangat cepat bin singkat. :D Sel punca yang berasal dari darah tali pusat anak pertama kita misalnya, akan cocok untuk digunakan pada dirinya. Trus bagaimana dengan anggota keluarga yang lain? Oh jangan sedih, ada kemungkinan kecocokan yang bisa dilihat pada foto berikut



Meskipun angkanya tidak 100% cocok, namun jika diperlukan sel punca yang sudah disimpan sejatinya bisa didonorkan pada siapa saja. Tingkat kecocokan inilah yang membuat sebaiknya memang masing - masing anak sudah kita simpan sel puncanya. Ada beragam penyakit yang dapat diterapi dengan menggunakan sel punca. Diterapi ya, bukan menyembuhkan. Namun tentunya lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan? Penyakit mulai dari kanker darah, tumor, kelainan imun sampai kelainan metabolik yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 85 jenis penyakit bisa diterapi dengan sel punca ini.



Sebagai orang tua, harapan terbesar kita adalah melihat buah hati kita tumbuh dalam keadaan sehat. Kondisi lingkungan yang sekarang ini sudah banyak terkontaminasi dengan beragam bakteri, virus dan faktor lain yang membuat kita harus lebih ekstra dalam menjaga kesehatan keluarga. Selain menjaganya sedari ada di kandungan dengan asupan buah dan sayuran alami, kita juga bisa menjaganya dengan menyimpan darah tali pusat. Buah hati kita hanya memiliki satu kesempatan untuk menyimpan tali pusatnya. Kebayang kan berapa pentingnya keputusan untuk menyimpan tali pusat ini? 

Hal inilah yang dialami oleh Fanny Novia. Mbak Fanny, seorang ibu yang kehilangan anak pertamanya dikarenakan sindrom trisomi nggak berfikir dua kali untuk menyimpan tali pusat anak keduanya bahkan sejak si anak masih di dalam kandungan. Saat hamil anak kedua, mbak Fanny juga melakukan serangkaian tes untuk mengetahui apakah ada kemungkinan adanya sindrom trisomi atau sindrom lain pada janin yang dikandungnya. 



Mengapa memilih Cordlife ?

Pada postingan saya yang ini, saya menjelaskan latar belakang mengapa saya dan suami memilih untuk menyimpan sel punca Rafaysa. Adanya pengalaman sebagai penderita ITP, membuat saya dan suami ingin untuk lebih menjaga buah hati kami. Pengalaman harus diambil darah setiap 3 jam sekali kala itu cukup menyiksa buat saya, anak berusia 10 tahun. 

Saat hamil Rafasya, di tahun 2011 informasi mengenai penyimpanan darah tali pusat belum seperti sekarang. Saya mengenal Cordlife melalui tayangan di televisi yang berujung dengan brosur di rumah sakit tempat saya periksa. Membaca brosur dengan seksama, bertanya pada dokter kandungan saya juga profesor ahli darah yang menjadi rujukan saat kehamilan kami lakukan demi mengumpulkan informasi yang lebih lengkap. Setelah bertanya lebih lanjut akhirnya kami percayakan penyimpanan darah tali pusat di Cordlife. 



Dengan data yang dipaparkan pada acara Cordlife Awesome kemarin, kurang lebih hal berikut ini bisa menjadi penyebab mengapa harus memilih Cordlife untuk menyimpan darah tali pusat

1. Terdaftar sebagai perusahaan publik dengan kredibilitas transparan
2. Memiliki surat izin operasional yang disahkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
3. Berpengalaman selama 16 tahun dan memiliki fasilitas selain di Indonesia juga Singapura, Hongkong, India dan Filipina. 
4. Memiliki Teknologi Sepax 2 dalam pemprosesan sel punca dan sistem penyimpanan dengan fase uap dari nitrogen cair. Nantinya sel punca darah tali pusat yang sudah diambil akan dibekukan dengan menggunakan nitrogen cair demi menjaga kualitasnya. 
5. Memiliki tim penjemputan dan kurir yang stand by 24 jam. Jika ibu harus menjalani persalinan normal, tim penjemput dari Cordlife siap kapan pun. Pada pengalaman saya yang melahirkan secara sesar, tentunya tim Cordlife sudah diinfokan sebelumnya dan sudah hadir sebelum tindakan operasi sesar dilakukan. 
6. Adanya jaminan perlindungan ganda jika terjadi apa - apa pada saat darah tali pusat 
7. Lama waktu penyimpanan yang fleksibel. Fleksibel disini maksudnya sejak tahun pertama penyimpanan, orang tua bisa memutuskan untuk terus menyimpan selamanya atau saat si anak berusia 21 tahun keputusan bisa diserahkan pada anak. 
8. Biaya yang terjangkau dengan kualitas terbaik.



Oh ya saya pernah bertanya, berandai - andai saja pada teman - teman Cordlife. Contoh kasusnya seperti ini. Jika misalnya terjadi kondisi darurat saat kita ingin menggunakan sel punca yang kita simpan di Jakarta, namun tindakannya di Malaysia misalnya. Itu bagaimana ya cara membawa si sel puncanya? Siapa dong yang menanggung biayanya? Ternyata jika akan digunakan di Singapura atau Malaysia, yang akan menanggung biayanya adalah pihak Cordlife. Wow banget kan ya. Jika di luar kedua negara tersebut, baru klien yang menanggungnya. Tapi tentunya dengan memperhatikan kebijakan negara tujuan ya, apakah negara tersebut menerima darah tali pusat dari Indonesia. Karena biasanya berhubungan dengan akreditasi yang sudah didapatkan. 

Sakit atau tidak? 

Pertanyaan ini juga pernah ditanyakan oleh seorang teman saat mengetahui bahwa saya memutuskan untuk menyimpan darah tali pusat abang Rafasya. Jawabannya tentu saja tidak sakit sama sekali, baik untuk ibu maupun si bayi. Karena darah yang diambil berada dalam tali pusat, yang sebenarnya pada kondisi biasa si tali pusat ini pun akan langsung dipotong oleh dokter kandungan untuk memisahkan ibu dan bayi. Dokter kandungan akan melanjutkan tindakan pada ibu dan dokter anak akan memeriksa bayi yang baru saja lahir. 

Kurang lebih proses yang akan terjadi adalah seperti ini

1. Rumah sakit akan memberitahu pihak Cordlife bahwa akan terjadi kelahiran
2. Setelah bayi lahir, dokter kandungan akan mengambil darah tali pusat dan juga tali pusatnya
3. Darah tali pusat dan tali pusat akan dimasukkan pada Collection kit kemudian dibawa oleh tim Cordlife
4. Tali pusat akan dipotong - potong dan dibersihkan lalu dibekukan pada suhu -196 derajat dengan menggunakan nitrogen cair.

Kalau mengingat proses pada saat Rafasya dilahirkan secara sesar, baik saya dan suami bahkan nggak pernah bertemu dengan tim penjemput atau kurir dari Cordlife. Saat proses pengambilan pun baik sayamaupun Rafasya sama sekali tidak merasakan sakit. Untuk jumlah darah yang diambil bervariasi, sekitar 75ml saja.

Masih belum jelas? Simak saja video berikut ya untuk gambaran prosesnya.




Cara menyimpan di Cordlife 

Jika mentemen ingin menyimpan darah tali pusatnya di Cordlife, caranya gampang sekali

1. Hubungi pihak Cordlife di 021-83797424
2. Pihak Cordlife akan memberikan Collection Kit. Langsung masukkan Collection Kit ke tas yang akan kita bawa ke RS ya


3. Informasikan pada dokter kandungan kita juga pihak Rumah Sakit. 
4. Pihak Cordlife akan hadir pada hari kelahiran dan akan melakukan tugas mereka. 

Pihak Cordlife nanti juga akan menjelaskan tes apa saja yang harus dilakukan oleh calon ibu untuk memastikan bisa atau tidaknya dilakukan penyimpanan sel punca. Ada tes HIV, Hepatitis dan beberapa penyakit lain yang akan diperiksa. Mereka kooperatif dalam menjelaskan selama kitanya juga mau mencari tahu ya. 



Biayanya mahal nggak sih? 

Tampaknya bagian ini sudah ditunggu - tunggu ya sedari awal tadi. Hihi.. Harga yang dibayarkan akan disesuaikan dengan jenis penyimpanan yang dilakukan. Apakah hanya ingin menyimpan darah tali pusatnya saja atau darah tapi pusat berikut dengan tali pusatnya. Untuk rencana pembayarannya juga terbagi menjadi 3 pilihan, yaitu : 

* Annual Plan : biaya penyimpanan tahunan yang dibayarkan setiap hari lahir si anak sampai masa kontrak berakhir
* 10 Year Plan : biaya penyimpanan dibayar dibuka selama 10 tahun
* 21 Year Plan : biaya penyimpanan dibayar dibuka untuk 21 tahun ( sampai masa kontrak berakhir)

Untuk ketiga Plan tersebut, Cordlife memberikan biaya gratis untuk penyimpanan di tahun ke 21. Untuk besarnya biaya penyimpanan per tahun adalah Rp 1.650.000 plus biaya awal saat tahun pertama.

Apa? Mahal? Coba deh hitung lagi. Dengan Rp 1.650.000 per tahun, kalau dibagi 52 ( jumlah minggu dalam setahun) maka hasil yang di dapat adalah Rp 31.731 ribu rupiah per minggu. Hayo, ngaku deh. Uang sebesar itu sama kan dengan segelas kopi yang biasa kita bayar untuk nongkrong cantik? Atau bahkan lebih murah, karena kita terbiasa beli kopi setiap hari? Sementara untuk biaya awal bisa banget lho mulai ditabung sejak kita dan suami merencanakan akan memiliki anak. InsyaAllah bisa demi perlindungan maksimal pada buah hati kita.



Kalau saya di tahun 2011 dengan informasi yang minim saja sudah percaya pada Cordlife, mentemen di zaman now pastinya sudah lebih canggih dalam hal mengumpulkan informasi. Cordlife zaman now sudah banyak melakukan perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan dengan saat saya menjadi klien. Contohnya saja dulu saat saya bergabung hanya ada satu pilihan penyimpanan, yaitu penyimpanan darah tali pusat saja. Tapi percaya deh, tulisan ini bukan saya buat karena saya ingin memuji - muji Cordlife. Namun karena saya adalah klien Cordlife yang merasa puas dengan pelayanan mereka. Pertanyaan melalui telepon atau e-mail bahkan DM di Instagram saya ditanggapi dengan cepat dan sesuai dengan apa yang saya butuhkan. Kalau mentemen mau info lebih lanjut langsung saja hubungi Cordlife Indonesia ya. Tanyakan sebanyak mungkin lalu pertimbangkan kembali. Saya yakin, memberikan yang terbaik untuk buah hati kita adalah keinginan setiap orang tua. 

Cordlife
www.cordlife.co.id
Infinia Park Blok C 100
Jl. Dr. Sahardjo No. 45 Manggarai Tebet
Jakarta Selatan 12850




4 comments

  1. Ayu sudah memulainya menyimpan sel punca di Cordlife ya. Langkah awal yg baik utk masa depan dan antipasi jika terjadi sesuatu ya.

    ReplyDelete
  2. Pasti puas ya mba Jade Ayu menyimpan darah tali pusat Rafasya di Cordlife. Bisa memberikan terapi pengobatan kalau (amit-amit) kena penyakit krusial.

    ReplyDelete
  3. Secara kasat sih mahal biaya segitu, pa lagi bagi yang tinggal di desa seperti saya. Tp lihat manfaatnya,jadi sebanding deh.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete