Penyesuaian Dalam Hidup Setelah Hadirnya Corona

Kehidupan setelah adanya Covid - 19

Assalammualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh 
Apa kabar mentemen? Semoga Allah selalu limpahkan lindungan dan kesehatan bagi kita semua ya. 

Bagaimana rasanya berpuasa di tengah Pandemi Corona ini? Tentunya ada banyak penyesuaian yang harus kita lakukan di tengah wabah ini. Kalau untuk saya malah terasa lebih menyenangkan dan nikmat. Kenapa? Karena nggak perlu sibuk dengan kegiatan berbuka sana - sini. Meski memang saya dan suami termasuk orang yang kurang suka menghadiri bukber di mall. Padahal kan biasanya saat bulan puasa ajakan bukber tetiba muncul dari beragam arah. Mulai dari teman sepermainan yang memang masih sering bertemu sampai ke angkatan TK yang entah sudah berapa tahun tak bersua. Haha.. 

Kenapa malah datang ke acara bukber di mall? Semata - mata karena malas dengan kerepotan jelang berbukanya. Nggak jarang kita harus hadir 2 jam sebelum waktu berbuka. Kemudian sholat yang sangat antri di mall hingga kadang mepet waktu Isya baru melaksanakan sholat maghrib. Belum lagi rasa kasihan pada yang belum mendapatkan tempat duduk untuk berbuka. Ah pokoknya nggak nikmat deh. Makanya saya suka malas hadir. Hehe.. 


Makanya untuk saya puasa kali ini di tengah Pandemi Corona terasa berbeda dan menyenangkan. Situasi yang mengharuskan untuk #dirumahaja membuat saya bersama anak - anak menikmati kehadiran suami selama 24 jam full. Jadi bisa sholat berjamaan sering - sering deh. Bisa bebikinan makanan dan hidangan berbuka bersama - sama anak - anak.  Kemudian berbuka di rumah juga nggak pusing menghadapi kemacetan yang biasanya terjadi kalau kami keluar rumah untuk berbuka. Oh ya biasanya sih kami wiken saja bergiliran ke rumah orang tua. Lagi - lagi karena Covid - 19 ini saya nggak bisa mengunjungi orang tua yang hanya berjarak 15 km dari rumah saya. Huhuhu. Sedih sekali rasanya. Namun demi saling menjaga, kita semua harus patuh #dirumahaja. 




Hal yang paling terasa berubah dalam kehidupan saya tentunya kegiatan belajar mengajar abang Rafasya. Sekarang kami jadi akrab dengan Zoom, Webex dan memoto hasil tugas setiap selesai dikerjakan untuk dikirim pada Ustadz / Ustadzah di sekolah. Seru sih. Bahkan dengan pembelajaran secara online ini abang Rafasya tetap semangat meski ada kalanya juga marindukan teman - teman dan sekolahnya. 

Es buah hasil bebikinan bareng anak



Selain penyesuaian dalam hal puasa Ramadhan yang menyenangkan untuk saya dan keluarga dan urusan sekolah online, penyesuaian lain juga terjadi saat belanja bulanan. Semua yang bisa saya beli secara online, akan saya beli online. Dari mulai perlengkapan rumah, makanan beku sampai sayuran online. Semua demi konsisten membantu flatten the curve . Lantas penyesuaian saat belanja vitamin bagaimana? Oh vitamin dan suplemen pun termasuk yang saya beli secara online. Meski memang di awal pandemi saya pun sempat merasakan sulitnya mencari vitamin C. Alhamdulillah di rumah selalu stok madu dan rutin makan buah segar jadi tak ada vitamin pun insyaAllah nggak apa - apa. 


Penyesuaian dalam hal berkunjung ke dokter pun harus kami lakukan. Seharusnya saya masih memiliki jadwal ke dokter gigi sebanyak 2 kali lagi. Tentunya sejak sebelum terjadinya pandemi ini saya sudah memilih dokter terdekat dari rumah kami. Bukan apa - apa, jarak dan kemacetanlah yang akhirnya membuat saya mencari dokter terdekat. Lagi pula, urusan gigi rasanya tidak perlu seperti mencari dokter kandungan yang cocok - cocokan. 

Adanya wabah ini mengharuskan saya menunda jadwal ke dokter gigi, padahal saya sudah melewati serangkaian Perawatan Saluran Akar yang lumayan membosankan. 2 pertemuan terakhir saya seharusnya tinggal mencetak crown saja. Qadarallah, harus ditunda karena pandemi ini. Tapi saya masih bersyukur, keadaan saya nggak gawat. Karena kalau memang gawat ya mau nggak mau tetap harus berkunjung ke dokter kan. 

Chat belanja di HaloDoc


Oh, ya adanya pandemi ini juga sempat menyulitkan adik saya yang baru saja melahirkan. Ada beberapa barang yang ia perlukan sebagai busui baru yang nggak bisa ia temukan di market place biasa. Alhamdulillah ada HaloDoc, jadi ia bisa berbelanja disitu. Bahkan beberapa hari yang lalu ia juga sempat konsultasi secara online tentang keadaan anaknya pada dokter yang ada lewat aplikasi tersebut. Ternyata dokter terdekat nggak harus bertemu fisik tapi juga bisa lewat aplikasi ya. Alhamdulillah. 

Chat Adik saya lewat HaloDoc



Akhir kata, semoga wabah Corona yang sedang berlangsung ini segera usai ya. Saya sudah kangen banget main ke rumah orang tua, bisa memeluk dan salim sama mereka. Saya juga kangen belanja bulanan di luar rumah sambil cuci mata, nggak buru - buru seperti sekarang. Kangen antar jemput abang Rafasya ke sekolah bahkan kangen isi bensin. Haha.. 

Sudah unduh Halodoc ?


Sehat - sehat ya teman - teman. Tetap di rumah aja untuk mengontrol wabah ini. 

3 comments

  1. Selalu bersabar adalah kunci menjalani situasi sekarang. Dan yakin aja pasti ada hikmah di balik setiap kejadian.

    Btw saya pun udah donlot app Halodoc, membantu banget dengan informasinya.

    ReplyDelete
  2. Aku jadi ingat punya masalah gigi. Tapi karena kondisinya kayak gini, jadi ditunda dulu.
    Dengan Halodoc berobat jadi lebih mudah.

    ReplyDelete
  3. I wish more authors of this type of content would take the time you did to research and write so well. I am very impressed with your vision and insight. Animation

    ReplyDelete